jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Aktivis dan Mahasiswa Peduli Keadilan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
Aksi yang diikuti oleh lebih dari 50 orang ini menolak dugaan campur tangan organisasi non-pemerintah (NGO) asal Amerika Serikat dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan urusan Papua di Indonesia.
BACA JUGA: Muannas Bantah Sejumlah Tuduhan Said Didu Soal Masalah di PSN PIK 2
Koordinator gerakan Oscar Pendong menyampaikan kehadiran NGO asing, terutama yang berbasis di AS telah menghambat pembangunan ekonomi melalui PSN dan mengancam kedaulatan Indonesia.
Dalam orasinya, Oscar menuduh beberapa NGO lokal seperti WALHI, ICW, dan JUBI, menerima pendanaan asing untuk mendiskreditkan PSN dan mempromosikan inisiatif Blue Dot Network (BDN) di Indonesia.
BACA JUGA: Jumhur Usul PSN Dikelola Negara Karena Banyaknya Kasus Lahan
"Sejak PSN mulai digulirkan, ada indikasi bahwa NGO asing ikut mendukung LSM lokal untuk menolak proyek tersebut," kata Oscar.
"Kami melihat ini sebagai ancaman bagi kedaulatan negara dan mendesak pemerintah untuk segera bertindak."
BACA JUGA: Waskita Karya Garap Banyak PSN, Ekonom: Kepercayaan Pemerintah Masih Tinggi
Dalam aksi ini, para demonstran mengajukan sejumlah tuntutan. Mereka menegaskan pemerintah perlu menolak setiap bentuk campur tangan NGO AS dalam PSN dan urusan Papua, yang mereka nilai sebagai upaya pihak asing dalam mengintervensi kedaulatan negara.
Selain itu, mereka mendesak agar International Republican Institute (IRI), yang belum terdaftar sebagai NGO internasional di Indonesia, segera menghentikan segala kegiatan yang dinilai ilegal di Indonesia.
Para pengunjuk rasa juga meminta pemerintah agar memperketat pengawasan terhadap jaringan lokal yang bekerja untuk NGO asing, khususnya dalam konteks BDN agar tidak dimanfaatkan untuk tujuan yang dapat merugikan kepentingan nasional.
Mereka meminta agar regulasi diperketat untuk membatasi kegiatan NGO asing di Indonesia, guna menjaga kedaulatan negara dari pengaruh eksternal.
Oscar menambahkan gerakan tersebut juga mengimbau Presiden Prabowo untuk mengambil langkah tegas dalam menghadapi upaya revolusi warna oleh pihak asing yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa kedaulatan bangsa tidak tergadaikan oleh kepentingan asing yang ingin mencampuri urusan domestik kita,” pungkas Oscar.
Aksi unjuk rasa ini berjalan dengan damai. Para peserta berharap aspirasi mereka dapat ditanggapi serius oleh pemerintah demi menjaga kedaulatan serta keamanan Indonesia.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari