jpnn.com - DENPASAR - Bakal Calon Presiden 2024 dari PDIP Ganjar Pranowo saat berdialog dengan Gen Z dan anak-anak muda Bali, membuka bagaimana para anak muda di industri kreatif butuh dilibatkan, membutuhkan rekognisi, hingga diberi akses oleh pemerintah.
Ganjar saat berdialog dengan para generasi Z dan milenial Bali di Kebon Vintage Cars Bali Classic, Denpasar, Sabtu (17/6), juga sempat menelepon Gubernur Bali I Wayan Koster agar merespons langsung permintaan para anak muda.
BACA JUGA: Doakan Ganjar Pranowo Jadi RI 1, Saga Gelar Selawat Akbar di Jember
Ganjar yang berdialog di sebuah panggung dengan YouTuber David Allen dan Musikus Bali/Pemrakarsa Anugerah Musik Bali Gede Bagus, itu awalnya meminta keduanya menceritakan apa yang mereka lakukan dan aspirasi yang hendak disampaikan.
Lalu, Gede Bagus bercerita bagaimana anak muda sepertinya memiliki concern soal regenerasi pelaku industri nasional maupun di Bali. Selain itu, bagaimana hak cipta karya kreatif orang Indonesia bisa dilindungi, sehingga pelaku industri kreatif tidak jadi miskin saat usianya tua.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Menumpangi Mobil Bersejarah Milik Fatmawati Soekarno ke Lokasi Acara Gen Z di Bali
“Lalu kamu kritik apa untuk pemerintah? Sekalian sampaikan kritik yang sinis dan sadis,” kata Ganjar Pranowo dikutip dari keterangan tertulis.
Bagus lalu menjawab ada tiga hal.
BACA JUGA: Terinspirasi Ganjar Pranowo, GGN Jatim Menggelar Doa Bersama dan Workshop Pertanian di Ngawi
Pertama, pemerintah jarang melibatkan pelaku industri kreatif lokal dalam tiap event yang disponsori pemerintah.
Kedua, pentingnya pengakuan negara akan profesi pelaku industri kreatif.
Padahal, pengakuan akan berimbas hingga ke perbankan yang bersedia memberikan kredit untuk anak-anak muda pelaku sektor kreatif.
Menurut Bagus, kalau sekarang ini menjadi seniman itu dianggap bukan masa depan.
Padahal, di luar negeri, 70 persen penguasa ekonomi itu dari industri kreatif.
“Jadi, ada pengakuan profesi. Software maker, misalnya, mana ada pengakuan profesinya di sini? Konsekuensi ke perbankan. Mau bersaing sama bule misalnya yang punya alat bagus, tetapi kita tak bisa beli. Ketika pengakuan profesi belum ada, agak susah akses ke keuangan,” urai Gede Bagus.
“Jadi butuh rekognisi, ya?” tanya Ganjar. “Benar,” jawab Bagus.
Ketiga, Bagus melanjutkan, ada badan ekonomi kreatif yang mau mendengarkan usulan ide kreatif dari seniman kelas bawah.
Sebab, berdasar pengalaman dirinya, jika tanpa bantuan orang dalam, hal demikian sulit dilakukan.
Mendengar itu, Ganjar langsung merespons.
“Wah saya akan telepon Mas Sandi kalau begini,” ungkap Ganjar.
Namun, Ganjar kemudian merevisi niatnya.
Ganjar lalu menelepon Gubernur Bali I Wayan Koster, bukan Sandiaga Uno.
“Kan, butuh akses. Nanti coba telepon Pak Koster, diangkat apa enggak. Kedua, perkenalkan diri dan sampaikan, nomornya dikasih Pak Ganjar. Coba lakukan,” kata Ganjar.
Lalu, ada Gen Z yang berada di situ berteriak, “Telepon Pak Sandi sekalian, dong.”
Ganjar mendengarnya dan langsung merespons.
“Ah (kalau saya telepon), nanti dikira ada apa-apa,” katanya.
Akhirnya Koster yang ditelepon Ganjar.
Namun, status telepon Koster menunjukkan nada sibuk.
Selanjutnya, YouTuber David Allen diberi kesempatan berbicara.
Dia bercerita panjang lebar mengenai begitu terbukanya peluang bagi anak muda menjadi kreator konsen yang memperkenalkan Indonesia ke dunia.
David sendiri membuat konten soal Indonesia dari sisi keindahan alam dan kekayaan kuliner.
Di sisi lain, Ganjar sembari berdialog, ternyata tetap berusaha mengontak Koster.
Akhirnya, telepon Ganjar pun diangkat Koster.
Ganjar memintanya menghidupkan mode video call.
Kepada Koster, Ganjar memberitahu bahwa para generasi muda ingin menyampaikan unek-uneknya secara langsung.
Gede dan David lalu diminta menyampaikan secara langsung unek-uneknya kepada Koster.
Ganjar meminta sang gubernur menjawab langsung.
Kepada para anak muda, Koster berjanji menemui dan berdialog langsung.
“Jadi, kalau anak muda ini butuh fasilitas, bisa diberikan?” tanya Ganjar. “Bisa,” kata Koster.
“Benar? Kalau ketemu nanti mengobrol sama mereka?” tanya Ganjar lagi.
“Iya. Nanti saya undang kerja sama,” kata Koster.
Di lokasi acara tampak dipenuhi tidak kurang dari 1.000 orang yang sebagian besar didominasi anak muda usia 17 hingga 28 tahun.
Acara MABAR (Maju Bersama Ganjar) merupakan acara yang mana Ganjar mendengarkan keinginan dan harapan-harapan dari Generasi Z.
Adapun sejumlah tokoh muda yang berdialog dengan Ganjar di antaranya, Putri Lingkungan Hidup 2020/Enviromentalist Putu Ayu Saraswati; Gede Bagus; GenZ & Viral Enviromental Activist Pancawara Grup dan Youtuber David Allen. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi