Berdialog dengan Petani di Demak, Ganjar: Indonesia Butuh Tiga Pabrik Pupuk Baru

Selasa, 02 Januari 2024 – 16:31 WIB
Capres RI Ganjar Pranowo saat bertemu petani di Demak, Jawa Tengah. Foto: Tim media Ganjar

jpnn.com, DEMAK - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengaku tidak ingin negara kekurangan stok pupuk sehingga perlu dibangun beberapa pabrik baru yang memproduksi penyubur tanaman itu guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Ganjar menyampaikan hal itu saat berdialog dengan petani di Desa Wilalung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Selasa (2/1).

BACA JUGA: Petani di Demak Cuma Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden

"Soal pupuk, kita kurang lebih butuh tambah tiga pabrik pupuk lagi. Jadi, kalau sekarang kurang, ya, kondisinya nanti akan berbahaya untuk produksi pertanian di kemudian hari," ujar Ganjar pas dialog seperti tertuang dalam keterangan persnya, Selasa.

Eks gubernur Jawa Tengah itu mengatakan pembangunan tiga pabrik baru harus disesuaikan dengan lahan dan produksi pertanian agar tidak terjadi krisis pangan di kemudian hari.

BACA JUGA: Pendukung Ganjar-Mahfud Dianiaya Oknum TNI, Todung Mulya Lubis Berkata Begini

Ganjar kemudian menerima pernyataan dari peserta dialog yang mengungkap solusi impor menyelesaikan kelangkaan pupuk.

Menanggapi hal itu, Ganjar menyebut Indonesia sebenarnya memiliki potensi membangun pabrik pupuk baru.

BACA JUGA: Identitas 6 Oknum TNI Pelaku Penganiayaan Sukarelawan Ganjar-Mahfud, Sudah Tersangka

Selain itu, dengan bertambahnya pabrik pupuk baru, kapasitas produksi dapat dipacu sesuai kebutuhan dalam negeri. 

"Kita punya potensi untuk bangun pabrik baru. Jadi, kalau kita punya pabrik sendiri bisa disesuaikan produksinya sesuai kebutuhan petani kita," ungkap Ganjar dalam dialog.

Dia mengatakan pembiayaan membangun tiga pabrik pupuk baru bisa melibatkan sektor swasta sampai menerjunkan parusahaan negara.

"Nanti kalau tak bisa dari BUMN, bisa kita cari dari swasta atau investor. Anggaran teknisnya nanti dihitung," ujar Ganjar. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler