JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, meminta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berhenti memosisikan diri sebagai "anak manis" dan penikmat fasilitas negara. Sebab, sikap DPD itu hanya akan menguntungkan anggotanya namun merugikan daerah.
"Tiga tahun belakangan ini DPD kehilangan greget di tengah-tengah eksistensi parlemen Indonesia. Saya khawatir ini akibat dari pilihan DPD untuk jadi anak manis dan penikmat fasilitas negara sehingga dukungan publik kian mengecil," kata Sebastian Salang, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (12/4).
Padahal di saat DPR berulangkali mengecewakan rakyat yang diwakilinya, semestinya DPD bisa mengisi ruang-ruang kekecewaan publik tersebut. Sayangnya, kata Sebastian, yang terjadi justru sebaliknya.
"Jangankan berusaha untuk mengisi ruang-ruang kekecewaan publik, mayoritas anggota DPD dengan latar belakang pejabat atau istri pejabat dari daerah malah memupuk rasa kebanggaannya sendiri sebagai anggota DPD. Tapi tidak melakukan sesuatu untuk kepentingan daerah yang diwakilinya," kata Sebastian.
Lebih disayangkan lagi, kini semangat DPD untuk amandemen UUD 1945 juga tak sesemangat dengan anggota-anggota DPD periode 2004-2009 lalu. Sebab, kini semangat amandemen justru hanya dimiliki oleh pimpinan DPD saja.
"Di mana-mana pimpinan DPD bersuara lantang menuntut amandemen UUD. Sementara para anggotanya memupuk kebanggaan pribadinya selaku anggota DPD," ujar dia.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan: PDIP Perjuangkan Pemilu yang Ngirit
Redaktur : Tim Redaksi