jpnn.com - JPNN.com--Rahmat Ari Fattah apes. Pemuda 27 itu kini tidak bisa lagi leluasa mencari kerja.
Sejak Selasa lalu dia di bui. Rahmat ditangkap lantaran mencuri kotak amal di sebuah masjid di sebelah pusat perbelanjaan di Surabaya Pusat.
BACA JUGA: Alamak, Keluar dari Masjid Malah Babak Belur
Kasus tersebut bermula setelah Rahmat melamar kerja di pusat perbelanjaan itu.
Setelah menaruh surat lamaran di salah satu gerai makanan, Rahmat menyempatkan salat ke masjid untuk menunggu panggilan wawancara.
BACA JUGA: Kisah-Kisah Menarik di Balik Renovasi Masjid di Kompleks Istana Presiden
''Saya beristirahat sebentar. Juga berdoa biar diterima kerja,'' ucapnya di Polsek Bubutan.
Namun, panggilan yang ditunggunya tidak kunjung datang. Panitia penerimaan kerja tidak kunjung menghubunginya.
Rahmat pun gelisah. Dia terpaksa kembali menganggur. Belum lagi, uang di dompet mulai menipis.
''Saya juga mulai kehabisan uang,'' katanya.
Melihat kotak amal di dalam masjid, niat jahatnya muncul. Dia berniat mencurinya.
''Saya lihat, dari luar, isi kotak amal itu banyak sekali,'' ungkap Rahmat.
Sadar kondisi masjid sepi, dengan obeng yang selalu dibawanya, Rahmat mencongkel kotak amal tersebut. Uang Rp 3 juta diambilnya.
Sialnya, ternyata aksinya mencongkel kotak amal dipergoki beberapa jamaah masjid.
Mereka lantas melapor kepada petugas satpam. Rahmat dicegat saat akan keluar masjid.
Ketika dilakukan pemeriksaan, petugas sekuriti masjid menemukan uang Rp 3 juta di dalam tas Rahmat.
''Dia tidak bisa mengelak. Masih ada bukti bekas congkelan kotak amal,'' terang Kapolsek Bubutan Kompol Dies Ferra.
Rahmat akhirnya digelandang ke Mapolsek Bubutan untuk diperiksa. Beberapa polisi kaget melihat penampilan Rahmat saat diperiksa.
''Beberapa mengira Rahmat penjahat besar. Sebab, pakaiannya necis sekali. Eh, ternyata pencuri kotak amal,'' jelas Ferra, lantas tersenyum.
Polisi kini menyelidiki kasus tersebut. Tujuannya, mengetahui pelaku pernah melakukan kejahatan serupa di lokasi lain atau tidak.
''Kami masih memeriksa catatan kepolisian. Ada atau tidak laporan yang identitas pelakunya punya ciri-ciri yang sama dengan Rahmat,'' tuturnya. (rid/c14/git/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia