Kisah-Kisah Menarik di Balik Renovasi Masjid di Kompleks Istana Presiden

Paspampres Siaga Hendak Menembak, Ternyata Ban Truk Meletus

Minggu, 17 Oktober 2010 – 08:08 WIB
Chairman/Chief Executive Designer BD+A Design Irvan A (tengah) bersama 2 arsiteknya, Andi Suwandi (kiri) dan Dyah Murwandari (kanan). Foto : Sofyan Hendra/JAWA POS

Karena arah kiblat tidak akurat, Masjid Baiturrahim di kompleks Istana Presiden direnovasiBerikut cerita-cerita menarik di balik pemugaran masjid yang kali pertama dibangun pada masa Presiden Soekarno itu.

=====================
SOFYAN HENDRA, Jakarta
=====================

SIANG itu puluhan pekerja dipusingkan oleh batu hitam bergaris tengah tak lebih dari 1 meter di Masjid Baiturrahim

BACA JUGA: Berburu Yao Ming di Tengah NBA China Games 2010 di Beijing (2-Habis)

Seharusnya, batu tersebut bisa diangkat dua orang dewasa
Tapi, berkali-kali dicoba, tak ada pekerja yang mampu menggesernya.

Batu yang dinaungi cungkup tersebut adalah salah satu ikon Masjid Baiturrahim di kompleks Istana Presiden, Jakarta

BACA JUGA: Berburu Yao Ming di Tengah NBA China Games 2010 di Beijing (1)

Untuk perluasan masjid, batu itu harus digeser
Selama ini, batu tersebut berfungsi sebagai tempat wudu

BACA JUGA: Yusuf-Lilik, Pasangan Beda Agama yang Menikah di Lembaga Penghayat Kepercayaan

Terdapat lubang di tengah batu ituPada lubang tersebut tertanam keranKarena itu, sepintas batu tersebut mirip dengan sumber air.

Karena batu tak kunjung bisa dipindahkan, diadakan selamatanMaka, batu itu akhirnya bisa dipindahkan"Sebenarnya, percaya tidak percaya, sihTapi, itulah yang terjadi," kata Dyah Murwandari, salah seorang arsitek PT BD+A Design, perusahaan yang dipercaya merenovasi Masjid Baiturrahim.

Batu tersebut kini tetap adaNamun, fungsinya berubahBatu tersebut hanya dijadikan sebagai salah satu ornamen pelataran masjidCungkupnya diangkat"Kami tak ingin ada kesan pengultusan," tutur perempuan berjilbab tersebut.

Kisah pengangkatan batu hitam itu adalah salah satu cerita di balik pemugaran Masjid Baiturrahim, yang pembangunan fisiknya berlangsung sekitar delapan bulanIde pemugaran berawal dua tahun lalu atas usulan Hatta RajasaKala itu Hatta masih menjabat MensesnegPembangunan masjid dilanjutkan pada masa Mensesneg Sudi Silalahi.
Pemugaran dilakukan karena arah kiblat masjid yang bersebelahan dengan Istana Merdeka tersebut tidak akuratSelain itu, kapasitas masjid sudah tak mencukupi untuk menampung seluruh jamaah saat salat Jumat dilaksanakan.

Sepintas, masjid tersebut tak berbeda dengan masjid-masjid perkantoran lainFungsinya lebih banyak untuk salat JumatNamun, masjid itu menjadi istimewa karena didesain sendiri oleh Presiden Soekarno dan arsitek RM SoedarsonoKarena merupakan prakarsa presiden pertama RI, tim dari BD+A Design berusaha tidak memberangus desain asli.

"Kami sangat respek terhadap SoekarnoJadi, sedapatnya tidak mengganggu gugat desain asli," tutur Irvan ANoe"man, chairman/chief executive designer BD+A DesignProject leader renovasi Masjid Baiturrahim itu dan timnya ditemui Jawa Pos di kantornya, kawasan Rawamangun, Jakarta, Selasa (12/10)

Irvan adalah putra Ahmad Noe"man, arsitek masjid-masjid ternama, seperti Masjid Salman ITB Bandung, Masjid Sunda Kelapa, dan Masjid At-Tien TMIIDalam pembangunan ulang Masjid Baiturrahim, Ahmad Noe"man bertindak sebagai prinsipal.

Untuk mengoreksi arah kiblat, Irvan dan tim melakukan pengecekan sederhana dengan bantuan Google MapPengukuran ulang juga dilakukan oleh sejumlah ahli geologiAkhirnya, arah kiblat yang semula lurus ke barat dikoreksi menjadi miring 25 derajat ke kananArah kiblat juga ditera ulang dengan metode lainTermasuk, melihat bayangan saat matahari tepat di atas KakbahArah kiblat lantas disertifikasi Kementerian Agama.

Karena bangunan asli tidak diubah, arah kiblat dikoreksi dengan memanipulasi arsitekturSalah satu caranya, membangun mihrab (tempat imam) baruMihrab lama pun masih adaNamun, warna catnya dikamuflasekan sedemikian rupa sehingga tidak menarik perhatian.

Mihrab lama juga ditutupi dengan partisi kaca semipermanen berhias kaligrafiPartisi dibuat sejajar dengan kemiringan mihrab baru, yang disesuaikan dengan arah kiblat hasil koreksi.

Bagian utama masjid tersebut tidak diubahPilar-pilar khas masjid kuno dipertahankanUntuk memperluas tempat salat, bangunan lama dan baru disatukan dengan menggunakan bidang-bidang transparan berbahan kaca melton (kaca yang dicairkan lantas dicetak ulang).

"Kesan transparan itu juga bertujuan menghilangkan kesan mistisBiar clearTidak ada interpretasi apa punSebab, ajaran Islam kan memang tidak mengenal hal-hal seperti itu," terang Irvan, peraih master of industrial design di Rhode Island School of Design, Providence, ASKaca-kaca transparan yang menjadi dinding luar masjid pun dibikin menggantungDengan begitu, sirkulasi udara bisa lebih lancar.

Setelah renovasi yang menelan dana Rp 9,8 miliar itu, Masjid Baiturrahim kini lebih lapangRuang salat lama seluas 547 meter persegi dengan kapasitas 390 orang kini menjadi 1.253 meter persegiMasjid itu kini berdaya tampung 1.198 orangDengan kamuflase mihrab, jamaah tidak merasa bahwa arah kiblat tidak lurus dengan arah bangunan masjid.     

Jika dilihat sepintas dari luar, juga tak tampak banyak perbedaan antara bangunan lama dan yang baruKubah masjid masih tampak seperti aslinyaBegitu juga menara yang menjadi salah satu ciri khas istanaSebab, ujungnya tampak dari luar kompleks"Banyak yang tak menyadari bedanyaItu justru bagus," ujar penggagas FGD Forum, suatu forum yang menyebarkan pengetahuan mengenai industri grafika, tersebut.  

Meski demikian, kesuksesan menyulap masjid bikinan Soekarno itu bukan tak diwarnai hambatanSelain bangunan sudah berumur 52 tahun, renovasi sedikit terganggu oleh penurunan kualitas fisik bangunan dasarSelain itu, banyak kabel di bawah tanah yang tersambung dengan kamera CCTV pengamanan istana.

Di antara bangunan-bangunan istana, letak Masjid Baiturrahim memang cukup strategisBangunan itu berada di sudut barat kompleks Istana PresidenTepatnya, sebelah kanan Istana MerdekaSebelum dibangun oleh Presiden Soekarno, lokasi tersebut merupakan lapangan tenisKonon, Soekarno minta dibangunkan masjid di atas lapangan tenis tersebutSebab, dia tak ingin tamu negara disuguhi para perempuan dengan rok pendek yang bermain tenis saat masuk istana.

Setiap presiden keluar masuk istana, mobil iring-iringan juga melewati depan Masjid BaiturrahimKarena letak yang strategis itu, masjid tak bisa dibangun seenaknya"Kami selalu menyesuaikan dengan jadwal protokol," ucap IrvanPernah, papar dia, pengerjaan masjid harus berhenti dua hari karena ada tamu negara.

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga kerap meminta pekerjaan berhenti satu"dua jamBiasanya, itu dilakukan ketika presiden memiliki agenda di Wisma Negara yang berdekatan dengan masjid tersebut, tepatnya di sebelah utara tempat ibadah itu

Andi Suwandi, arsitek BD+A Design lainnya, menuturkan, pernah ada truk yang masuk dengan membawa materialSaat rombongan Wapres masuk ke istana, tiba-tiba ban truk tersebut meletusPaspampres langsung mengokang senjata"Lantas, kami berteriak, cuma ban, Pak," tutur Andi

Irvan menambahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak ikut campur dalam desain masjid tersebutDia hanya sekitar empat kali melakukan sidakMasjid yang dibangun ulang mulai 15 Januari 2010 itu rampung pada 26 Agustus 2010Namun, peresmian masjid tersebut tak bisa langsung dilakukanMasih ada pengecekan ulang dari Sekretariat NegaraPeresmian masjid tersebut tertunda hingga lima kali.

"Kami membuat lima prasasti (peresmian)Akhirnya, prasasti terakhir tidak kami beri tanggal," terang IrvanMasjid Baiturrahim akhirnya diresmikan pada 1 Oktober lalu, bersamaan dengan salat Jumat bersama Imam Masjidilharam Syeikh Saleh bin Humaid(c11/kum)

jpnn.com, JAKARTA -  

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cannsatter Volkfest, Festival Musim Panen Jerman yang Terinspirasi Letusan Gunung Tambora


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler