jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka menampik perang Israel dan Hamas yang terjadi saat ini berkaitan dengan isu terorisme.
Menurut Rieke, perang itu adalah bagian perjuangan dari rakyat Palestina untuk mewujudkan kemerdekaan yang selama ini dinginkan. Hal ini juga sejalan dengan bunyi pembukaan UUD 1945.
BACA JUGA: Iringi Perjuangan Ganjar-Mahfud, Rieke Soft Launching #GAMA2024
"Kemerdekan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujar Rieke dalam keterangannya, Kamis (2/11).
Rieke juga menegaskan, tidak sependapat dengan pihak-pihak yang meyebut tragedi kemanusiaan di Gaza, Palestina berpotensi membangunkan sel-sel terorisme.
BACA JUGA: Rieke Ciptakan Lagu untuk Megawati, Kalimatnya Bikin Terharu
"Mohon dengan segala hormat hentikan menilai tragedi kemanusiaan Gaza berpotensi membangunkan sel terorisme," tegas dia.
Legislator dari PDIP ini menegaskan, kemerdekaan bagi rakyat Palestina merupakan amanat dari konstitusi dan para pendiri bangsa Indonesia.
Karena itu, perang tersebut tidak perlu dikaitkan dengan isu yang lain.
"Sekali lagi mohon dengan segala kerendahan hati pada siapa pun jangan menggunakan tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai pengalihan isu. Utamanya, soal polemik konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) akhir-akhir ini," ucapnya.
Sekadar informasi, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, perang Israel dan Hamas dapat membangkitkan sel-sel terafiliasi teroris di Indonesia.
Karena itu, Sigit menginstruksikan jajarannya untuk mewaspadai dampak eskalasi di tingkat global terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat di dalam negeri.
"Beberapa waktu yang lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita juga tentunya harus waspada," kata Sigit usai Apel Kepala Satuan Wilayah Polri di Jakarta, Rabu 1 November 2023.
Sigit menjelaskan, sejauh ini Polri telah menangkap 59 orang terduga teroris dan akan terus mengambil langkah-langkah demi mencegah terjadinya aksi terorisme.
Selain itu, Sigit juga telah menugaskan jajarannya untuk mengawasi secara ketat, wilayah-wilayah yang terdapat sel tidur yang terafiliasi kelompok teroris.(mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul