Beredar Kabar BIN Menyusup ke Pesantren, Intai Habib Rizieq, Ini Kata Wawan Hari Purwanto

Senin, 07 Desember 2020 – 20:25 WIB
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto. Foto: Antara/Naufal Fikri

jpnn.com, JAKARTA - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto membantah bila anggotanya menyusup ke pondok pesantren di Megamendung, Bogor, untuk mengintai Muhammad Rizieq Shihab (MRS).

Wawan mengatakan bahwa informasi yang beredar terkait anggota BIN melakukan pembuntutan dan pengintaian MRS itu adalah tidak benar atau hoaks.

BACA JUGA: Kapolda Harus Bertanggung Jawab Atas Kematian 6 Laskar FPI, Mereka Dibantai

"Hoaks itu, mas (foto anggota BIN yang beredar di media sosial)," kata Wawan ketika dikonfirmasi, Senin (7/12).

Dalam foto yang tersebar di media sosial tiga orang yang disebut anggota BIN melakukan pengintaian di Pesantren Rizieq di Megamendung dengan menggunakan mobil, drone, bahkan ada yang menyamar sebagai jurnalis.

BACA JUGA: Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG Prediksi Terjadi Cuaca Buruk, Waspada, Jangan Keluar Rumah

Ketiganya dibekuk oleh intelijen FPI dan sempat diinterogasi, kemudian dilepaskan kembali.

Bahkan pada Minggu (6/12) terjadi baku tembak antara Laskar FPI dengan anggota yang membuntuti tersebut, yang ternyata petugas kepolisian.

BACA JUGA: SBY dan Masyarakat Sumbar Bela Cagub Mulyadi

Petugas Polda Metro Jaya menembak enam orang pengikut Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan terhadap anggota yang sedang bertugas penyelidikan.

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin.

Fadil menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tambahnya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler