jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Blitar Sri Hariyati mengungkapkan, jelang pendaftaran pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021, makin kencang kabar mengenai percaloan.
Calo menyasar guru-guru honorer yang masih berusia muda.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2021, Dirjen GTK Kemendikbud: Guru Honorer Jangan Terkecoh
"Saya kasihan guru-guru honorer muda. Mereka sasaran empuk," kata Sri Hariyati kepada JPNN.com, Senin (15/3).
Guru honorer K2 yang sudah mengabdi di atas 20 tahun itu menambahkan, guru honorer muda disasar karena mereka nantinya punya waktu panjang menjadi PPPK.
BACA JUGA: Beredar Kabar Tak Sedap Jelang Seleksi PPPK 2021, Kemendikbud Gerak Cepat
Berbeda, kata Sri, dengan guru honorer tua yang kurang diminati para calo. Sebab, mereka tidak akan lama menikmati status PPPK.
Dia mencontohkan dirinya dan guru honorer K2 lainnya, hampir tidak mau menggunakan uang pelicin.
BACA JUGA: Guru Honorer Sangat Terbantu dengan Bahan Bimbel PPPK dari Kemendikbud
Alasannya, kalau dihitung-hitung, uang pelicin yang dikeluarkan tidak sebanding dengan gaji yang akan mereka dapatkan karena sebentar lagi pensiun.
"Ini teman-teman guru honorer tua sudah pasrah, mau lulus atau tidak," ucapnya.
Namun, menurut Sri, guru-guru honorer tua itu tetap semangat mau ikut tes. Ini demi status aparatur sipil negara (ASN).
Seharusnya, lanjut ketua Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Kabupaten Blitar itu, pemerintah memberikan penghargaan kepada guru-guru honorer tua itu agar dimudahkan dalam seleksi PPPK.
"Masa pengabdian kami tinggal sebentar dan pemerintah tidak dibebankan membayar pensiun," tandasnya. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad