jpnn.com, JAKARTA - Beredar kabar saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) bakal masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) indeks. Kabar itu muncul di pasar, setelah dilakukan penelahaan ulang atau review atas konstituen indeks tersebut.
Dalam MSCI Indeks, selain Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya, tiga negara maju juga tergabung yakni Hong Kong, Jepang dan Singapura.
BACA JUGA: Majukan Banten, Lippo Karawaci Raih Penghargaan Bergengsi
Jika LPKR benar-benar masuk MSCI, maka dapat dipastikan bahwa likuiditas LPKR bakal kian besar. Apalagi sebelumnya LPKR telah berhasil meraup dana segar US$ 787 juta, atau setara Rp 11,2 triliun dari right issue. Ini artinya LPKR menjual 28 miliar saham baru dengan harga Rp 235 per saham.
Analis PT Panin Sekuritas Tbk William Hartanto menilai, jika saham Lippo Karawaci masuk MSCI, tentu saja menjadi salah satu sentimen positif dan bisa memberi efek dorong bagi para investor maupun pelaku pasar untuk mengoleksi saham.
BACA JUGA: Setelah S&P Global Ratings, Giliran Fitch Naikkan Peringkat Lippo Karawaci
Sekaligus memberi pesan bahwa dari sisi kinerja perusahaan sangat kuat. Kata William, selama ini, saham-saham yang masuk ke MSCI selalu mengalami kenaikan signifikan.
BACA JUGA: Industri Properti Menggeliat, Bisnis Desain Interior Kian Menjanjikan
BACA JUGA: S&P Global Ratings Naikkan Peringkat Kredit Lippo Karawaci Jadi B-
“Saham-saham yang memiliki likuiditas baik selalu menjadi pilihan mereka. Kinerja fundamental perusahaan tersebut juga diperhatikan,” kata William dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Pada penutupan perdagangan Kamis, LPKR menguat 0,71% ke posisi Rp 282, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 19,99 triliun. William merekomendasikan buy saham LPKR dengan target harga akhir tahun ini sebesar Rp 350.
Diketahui, terakhir kali, MSCI merilis komposisi saham hasil tinjauan ulang yang masuk ke dalam daftar konstituen indeks MSCI Equity pada 14 Mei 2019. Komposisi ini pun mulai diterapkan pada perdagangan 28 Mei 2019.
Sesuai rencana, tim riset MSCI akan kembali mengumumkan tinjauan ulang yang dilakukan setiap kuartal pada 12 Agustus 2019, dengan tanggal efektif 2 September 2019.
Kabar positif terhadap LPKR, sejalan dengan rencana perusahaan yang akan menggunakan dana segar untuk pengembangan berbagai proyek properti yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seperti diketahui, industri properti memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap banyak industri terkait.
Dengan banyaknya investor asing yang tertarik dengan rights issue Lippo Karawaci menunjukan kepercayaan global yang makin tinggi terhadap perekonomian nasional.
“Investasi masuk ke Indonesia tentu saja sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju. Lippo Karawaci berbahagia dapat membantu pemerintah agar arus investasi ke dalam negeri semakin meningkat,” jelas CEO LPKR John Riady, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7). (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lippo Karawaci Raup Tambahan Modal Rp 11,2 Triliun, Proyek Meikarta Tetap Lanjut
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad