jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menilai wajar langkah partai yang mau mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024 mengampanyekan kader terbaik mereka agar menjadi cawapres pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dia menyampaikan itu terkait maraknya spanduk berisi foto Anies bersama Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan atau Aher.
BACA JUGA: Soal Cawapres Pendamping Anies, Gus Choi Memberikan Catatan Begini
"Hak setiap partai pengusung Anies untuk mengajukan kadernya menjadi cawapres Anies," kata Gus Choi melalui layanan pesan, Jumat (4/11).
Menurut pria kelahiran Jawa Timur itu, partai yang hendak mendukung Anies, tentu ingin cek ombak di politik.
BACA JUGA: Sejumlah Kader Mundur Seusai NasDem Mengusung Anies, Gus Choi: Tak Punya Peran
Mereka mengampanyekan kader partai untuk disandingkan dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Untuk mengecek ombak suara rakyat terlebih dahulu mereka masang-masang spanduk atau alat peraga lainnya di jalan-jalan atau di mana saja," kata Gus Choi.
BACA JUGA: NasDem Usung Anies Capres 2024, Gus Choi: Respons Negatif Juga Luar Biasa
Menurutnya, partai bakal mengalkulasi kemungkinan kemenangan Anies saat disandingkan dengan kader mereka.
Gus Choi mengatakan partai tak bakal memaksakan kehendak apabila duet Anies bersama kader mereka tidak kuat memenangkan Pilpres 2024.
"Kalau tidak memenuhi ekspekatasi, ya, otomatis gugur, tidak bisa dipaksakan untuk jadi cawapres Anies," ungkapnya.
Gus Choi mengatakan NasDem pada dasarnya menginginkan sosok pendamping Anies ialah tokoh yang menambah kekuatan untuk menang Pilpres 2024.
"Ujungnya, dari partai apa pun atau kader nonpartai yang mampu menambah kekuatan dan meningkatkan suara dukungan itulah yang harus menjadi kesepakatan bersama," kata Gus Choi.
Sebelumnya, spanduk bergambar Anies bersama Aher mulai bermunculan di sejumlah lokasi di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/11).
Dalam spanduk dengan background warna ungu bertuliskan Anies-Aher 2024 yang mengenakan kemeja warna putih. Lalu terdapat tulisan 'Bersatu Bersama untuk Indonesia'. (ast/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan