Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya

Senin, 25 November 2024 – 20:37 WIB
sebuah surat di aplikasi Whatsapp yang berisi pesan Presiden Prabowo Subianto yang meminta warga agar memilih Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono. Foto: tangkapan layar pesan yang beredar

jpnn.com - Beredar sebuah surat di aplikasi Whatsapp yang berisi pesan Presiden Prabowo Subianto yang meminta warga agar memilih Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono.

Dalam surat itu tertulis “Saudaraku yang saya hormati, pada hari Rabu, 27 November 2024 ini, kesempatan rakyat Jakarta memilih pemimpin yang baik, pilihan saudara sekalian Insyaallah tidak hanya untuk Jakarta yang kita cintai, tetapi juga untuk masa depan Bangsa Indonesia,” tulis surat tersebutx

BACA JUGA: Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra itu menuturkan bahwa pilihan di Jakarta akan mempengaruhi seluruh Indonesia.

“Saya yakin bahwa saudara kita, pasangan Ridwan Kamil-Suswono adalah dua putera Indonesia yang terbaik,” tuturnya.

BACA JUGA: Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024

Ridwan Kamil-Suswono disebut mempunyai rekam jejak dalam kehidupan yang gemilang, yang sudah menunjukkan dan menghasilkan karya-karya dan pemikiran-pemikiran besar untuk Rakyat Indonesia.

“Karena itu saya H. Prabowo Subianto selaku Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengimbau, menganjurkan dan memohon kepada saudaraku yang ku hormati dan ku banggakan untuk menggunakan kekuasaan, kedaulatan yang ada di tanganmu,” lanjut Prabowo.

BACA JUGA: Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka

Surat tersebut juga dibubuhi tanda tangan milik Prabowo di bawahnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa surat itu memang asli.

Namun, Riza menuturkan bahwa surat itu telah lama dibuat bukan baru beberapa hari belakangan.

“Bukan dibuat hari tenang, tapi di masa kampanye, kebetulan saja mungkin sebagian kita baru tau,” tutur Ariza. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler