jpnn.com, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya menempuh jalan berbeda menyampaikan permohonan bantuan alat polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pemprov mengklaim mengajukan mobil PCR lewat surat tertulis yang dikirim pada 11 Mei 2020.
BACA JUGA: Bu Risma Ngambek, Begini Reaksi Dokter Joni
Dalam surat bernomor 00/34/COVID-19/V/2020 yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ditujukan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.
Isi surat, memohon bantuan mesin RT-PCR sebanyak 15 unit (merk abboth 580 atau roche cobas Z 480).
BACA JUGA: Heran Bu Risma Ngamuk Lagi, Fadli Zon: Ngeri Ah..
Kedua Meminta cartridge sejumlah 3.500 buah bagi rumah sakit yang memiliki kemampuan melakukan tes cepat molekuler (TCM) GeneXpert.
Surat yang tersebar di grup WhatsApp para jurnalis yang meliput di Surabaya dan Grahadi tersebut mendapat konfirmasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Ada Juga Kabar Baik dari Jatim
“Gugus Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersurat pada tanggal 11 Mei 2020 ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Konflik-19 Pusat. Permohonan itu yaitu permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis covid-19,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono.
Tak hanya itu saja, upaya lain juga dilakukan oleh Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Suban, juga menghubungi Kepala BNPB untuk melakukan koordinasi karena sangat dibutuhkan mengingat angka PDP dan ODP sangat tinggi.
Dari situ, Suban diarahkan Doni Monardo untuk berkomunikasi dengan Kepala Deputi 1 Bidang Kebencanaan BPBD Dodi Riswandi terkait pengiriman PCR.
Sementara itu, Pemkot Surabaya menempuh cara lain untuk mendapatkan bantuan mobil tes PCR tersebut.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mengajukan bantuan melalui jalur sambungan via Whatsapp. Dia mengirim pesan langsung pada Kepala BNPB Doni Monardo.
“Saya hubungi Pak Doni sendiri. Ini di Whatsapp saya minta ke beliau. Saya sendiri yang memohon kepada beliau. Saya itu sangat kasihan sama pasien-pasien yang sudah menunggu mobil ini,” ungkap Risma di Balaikota Surabaya.
Risma juga membeberkan isi pesan WhatsApp yang dikirimkannya pada Doni. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia