“Keenam martir merupakan warga Arab dari Amerli,” kata Kolonel Khalid Hassan al-Bayati, kepala kepolisian kota Tuz Khurmatu, 175 kilometer sebelah utara ibukota Baghdad. Amerli berada di luar kota Tuz Khurmatu, yang mayoritas populasinya merupakan warga keturunan Turki beragama Shiah.
“Ini merupakan suatu tindak teroris, bukan kriminal. Para penembak memberondong mereka dengan peluru saat mereka asyik berenang,” kata Bayati seperti diberitakan AFP, Minggu (12/8).
Sebelumnya seorang pejabat polisi lain mengatakan, para penyerang dengan menggunakan sepeda motor menembaki para korban saat berada di kolam renang. Berdasarkan data yang dihimpun AFP, insiden kekerasan terakhir ini membuat total orang yang tewas dalam serangan di Irak selama Agustus ini mencapai 113 orang. Korban tewas itu termasuk 57 anggota kepolisian maupun tentara.
Meski angka kekerasan telah menurun sejak puncaknya tahun 2006 dan 2007, serangan bom atau penembakan masih sering terdengar di seantero negeri 1001 malam itu. Bulan lalu saja, dari 31 hari di bulan Juli 27 hari di antaranya diwarnai insiden kekerasan. Total sudah 325 orang tewas dalam kekerasan di bulan Juli, yang merupakan angka tertinggi sejak Agustus 2010.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Myanmar Izinkan OKI Bantu Warga Rohingnya
Redaktur : Tim Redaksi