Berencana IPO, Nusantara Sawit Sejahtera Tawarkan Saham Sebegini

Sabtu, 18 Februari 2023 – 03:19 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSS), calon emiten aktivitas perusahaan holding berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 3,568 miliar saham baru pada 2-8 Maret 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Presiden Direktur NSS, Teguh Patriawan mengemukakan, jumlah saham NSS yang ditawarkan itu mewakili 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham.

BACA JUGA: Kantongi Pernyataan Efektif dari OJK, PGE Siap IPO 9,78 Triliun

“Harga saham NSS yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp 122 sampai Rp 190 per saham,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (17/2).

IPO ini didahului dengan penawaran awal (book building) pada 17-22 Februari 2023.

BACA JUGA: Kebanjiran Pemegang Saham Baru, IRSX Siap Melantai di Bursa Efek

“Dana segar yang berpotensi diraup NSS antara Rp 435,32 miliar sampai dengan Rp 677,96 miliar,” katanya.

Teguh mengemukakan, bersamaan dengan IPO saham, NSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I, atau sebanyak 8,82% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.

BACA JUGA: Menjangkau Wilayah 3T, Ganjar Milenial Kaltim Peduli Pendidikan Tertinggal & Terpencil

Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, di mana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 182 hingga Rp 285 per saham.

Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS sebesar Rp 324,709 miliar sampai dengan Rp 508,473 miliar.

Menurut Teguh, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru dan modal kerja entitas anak.

Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada tiga entitas anak sesuai dengan kebutuhan, yaitu PT Borneo Sawit Perdana (BSP) sebesar 42,40%, PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) mendapatkan sebesar 47% untuk kebutuhan biaya belanja modal guna melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.

Sisa dana IPO sebesar 10,6% akan digunakan oleh PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk modal kerja dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal.

Saham dan waran NSS bernominal Rp50 per saham itu akan dicatatkan di BEI pada 10 Maret 2023.

“Kami berharap, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO pada 28 Februari 2023,” katanya.

Teguh menambahkan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO NSS, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Teguh meyakini, bisnis CPO masih memiliki potensi besar di Indonesia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler