Bergantung Komite Banding-Komite Kompetisi

Penentuan Peserta-Format Kompetisi

Selasa, 17 Desember 2013 – 06:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PSSI memastikan tak ada lagi rapat Exco PSSI dalam pengambilan keputusan final peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014 mendatang. Nantinya, komite kompetisilah yang yang menentukan format dan jumlah peserta mendatang.

Sekjen PSSI Joko Driyono mengungkapkan bahwa dalam penentuan final jumlah dan format kompetisi, akan mengacu kepada berkas komite banding. Tenggat untuk klub-klub sendiri, sudah dimundurkan oleh PSSI dari awalnya di deadline pada 17 Desember, menjadi 20 Desember.

BACA JUGA: Mulai Siapkan Pemain Muda

"Tugas Komite Lisensi sudah selesai, sekarang menunggu kerja dari Komite banding, untuk diserahkan ke Komite Kompetisi kemudian diputuskan. Jadi tidak ada rapat Exco lagi," katanya Senin (16/12).

Mengenai kemungkinan format, dengan total 22 klub sementara, besar kemungkinan kompetisi akan menjadi dua wilayah. Pasalnya, sembilan klub yang sebelumnya diminta menyelesaikan masalah finansial secara serius terus bergerak untuk memenuhi validitas kewajibannya.

BACA JUGA: Mercedes Turunkan Rosberg

"Prinsipnya kami tegas, kalau memenuhi syarat 22 klub terus semua. Tapi kalau klub angkat tangan masa diteruskan. Opsinya nanti ya menyesuaikan klub yang siap ini," tutur dia.

Menanggapi kondisi ini, CEO Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin) Richard Ahmad S. menuturkan bahwa ini hanyalah dagelan. Dengan format sementara itu, dia menilai jumlahdan format kompetisi sudah jelas. "Dengan adanya tambahan waktu,  jelas tujuannya,"ujar dia.

BACA JUGA: Muenchen Waspadai Trio Jerman di Arsenal

Bagi Richard, kinerja tim verifikasi kurang transparan sehingga aspek-aspek yang ingin diterapkan dengan tegas, ujungnya tak terpenuhi. Itu terlihat dari keputusan PSSI, lanjut dia, dari awalnya menerapkan aspek dengan tegas, sampai akhirnya memberi waktu untuk klub yang masih bermasalah.

"Jadi apa gunanya dibuat tim verifikasi kalau hasil yang lolos mengiktui kompetisi melalui operasi senyap yang dibuatnya sendiri," ujar Richard.

Sementara itu, Ketua Departemen Lisensi klub, Tigor Shalom Boboy, sejatinya juga kecewa. Alasannya, hasil verifikasi ketat mereka yang ternyata menunjukkan tak ada klub yang layak professional, tapi ternyata klub diberi kelonggaran.

Namun, dia menyebut itu memang wilayah PSSI melalui keputusan Exco. Dengan kenyataan klub tak ada yang layak, kompetisi tetap harus diputar, sehingga Exco akhirnya menentukan jumlah peserta kompetisi tersebut.

"Harus terima kenyataan klub kita belum ada yang profesional. Ini pekerjaan rumah PSSI dan pengelola kompetisi ke depan. Untuk membuat klub sadar dan lebih professional ke depannya," terangnya beberapa waktu lalu. (aam)
       
Kemungkinan Format Kompetisi:

  • 2 wilayah:  Jika 22 tim sementara lolos seluruhnya, maka dipastikan kompetisi akan terbagi menjadi dua wilayah seperti format kompetisi Divisi Utama pada 2007 silam.
  • 1 Wilayah: Jika yang dinilai layak berkompetisi, oleh PSSI setelah melihat validitas penyelesaian masalah finansial hanyalah 16 klub atau 18 klub. Namun, kemungkinan ini cukup tipis karena bisa berimbas kepada bergejolaknya kembali anggota PSSI.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suporter Myanmar Marah, Garuda Muda Tertahan di Stadion


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler