Berharap Asing Ikut Bangun Menara

Rabu, 17 Maret 2010 – 17:39 WIB

JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, sektor industri telekomunikasi di Indonesia membutuhkan investasi Rp 70-80 triliun per tahunBila Pemerintah hanya mengandalkan investor dalam negeri, kebutuhan investasi sektor ini diragukan bisa berjalan maksimal

BACA JUGA: Kunjungan SBY Gaet Investasi Rp9 T

BKPM pun mengharapkan pemerintah ‘’membuka pintu’’ bagi masuknya investor asing.

Kepada wartawan, Rabu (17/3), di kantor kementrian perekonomian, Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan, Indonesia masih membutuhkan investasi untuk membangun sekitar 150-200 ribu menara telekomunikasi dalam lima tahun ini
Untuk satu menara, membutuhkan investasi sekitar Rp 1 miliar.

‘’Menara masih perlu untuk di daerah seperti Samosir, Sabang, Merauke dan lain-lain

BACA JUGA: TDL Naik, Harga Rumah Naik

Kadang-kadang kita keluar dari bandara masih ada blankspot
Kalau dibatasi tentu permodalan akan terbatas

BACA JUGA: Sisa Utang Rp4,8 Triliun

Kalau mengharap dari dalam negeri tidak akan cukup menopang kapasitas dalam skala besarKalau kita terlalu ditutup (untuk investor asing), ya kita tidak terlalu optimis target investasi akan tercapaiSatu menara nilai investasinya Rp 1 miliar, kita butuh sekitar Rp 70-80 triliun per tahun,’’ kata Gita.

Pernyataan Gita ini seolah menegaskan bahwa pemerintah harus segera menentukan sikap terkait rencana masuknya investor asingSebagaimana diketahui, penyelesaian Draft Negatif Investasi (DNI) hingga kini pembahasannya belum juga disepakatiKeinginan BKPM dalam hal ini berbeda dengan keputusan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang tetap mengharapkan investasi menara telekomunikasi tetap dikuasai investor dalam negeri.

‘’Antara Kominfo dengan kita bedaMereka melihat dari sisi bisnis, sedangkan kita di sisi lainTak penting berapa, yang penting terbukaTidak perlu mayoritasYa terserahlah, apa kah 10 atau 20 persenTidak harus mayoritas tapi tetap terbuka,’’ tegas Gita.

Gita pun mengatakan, ada beberapa kebijakan pemerintah dalam bentuk surat keputusan bersama menteri, yang justru membingungkan para investor.’’Kalau ini masih ditutup kita tidak perlu ambisius untuk target investasiInvestasi harus kita topang dengan kebijakan yang diperlukanItu akan kita limpahkan ke Presiden dan Menko EkonomiKita hormati pertimbangan KominfoSoal investasi inikan amanah dari Bapak Presiden (karena) target investasi kita kan tidak kecilJadi kita harus serius untuk topang investasi dari dalam atau luar negeri,’’ tegasnya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Siap Go Public


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler