Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973

Selasa, 05 November 2024 – 22:26 WIB
Diskusi berjudul Tidak Lagi di Senayan, PPP Harus Bagaimana? yang dilaksanakan di kantor parpol berkelir hijau itu, Jakarta, Selasa (5/11). Foto: Supplied for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kader senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ali Hardi Kiaidemak menekankan kekompakan dan semangat khitah 1973 untuk membawa kebangkitan parpol berlambang kakbah itu pada Pemilu 2029.

Hal itu disampaikan Ali dalam diskusi berjudul Tidak Lagi di Senayan, PPP Harus Bagaimana? yang dilaksanakan di kantor parpol berkelir hijau itu, Jakarta, Selasa (5/11).

BACA JUGA: Said Abdullah PDIP Kembali Menjadi Ketua Banggar DPR RI

"Semangat khitah 1973, harus terus menjadi pegangan bagi PPP untuk bangkit pada Pemilu 2029, mendatang," kata Ali.

Diketahui, diskusi dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) dan ketua umum organisasi tersebut Achmad Baidowi atau Awiek.

BACA JUGA: Bikin Malu, Anggota DPRD di Singkawang Ditangkap Polisi Gegara Kasus Asusila

Ali juga mendorong PPP bisa mengaet tokoh-tokoh publik untuk mau bergabung demi kebangkitan pada Pemilu 2029. 

Sebab, dia merasa masuknya beberapa tokoh seperti Sandiaga Uno bisa mendongkrak suara PPP pas kontestasi politik ke depan.

BACA JUGA: Apresiasi Kinerja BNI, Ketua Komisi XI DPR: Ini adalah Bukti Inisiatif Digitalisasi

"Kalau tidak menambah tokoh dari luar, susah mengembalikan yang hilang,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prisa Kirey sebagai kader muda PPP menyebut kader muda parpol yang berdiri pada 1973 itu membutuhkan sosok superhero.

Maksudnya, kata dia, superhero itu bisa merangkul kader dari berbagai elemen untuk dijadikan contoh dalam bekerja dan berpolitik.

Prisa menilai PPP belum menemukan sosok superhero selama dirinya lebih dari empat tahun terlibat di partai.

"Kami merasakan bahwa kepemimpinan penting, diskusi langsung kader muda dengan ketua unum juga penting,” ujar dia.

Wakil Katua Umum DPP PPP Ermalena MHS dalam diskusi mengungkapkan kesedihan partainya tidak lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.

Lewat catatan kegagalan PPP, dia menilai penting melakukan revitalisasi kepengurusan partai ke depan agar bisa tampil maksimal pas Pemilu 2029.

Ermalena juga menyinggung soal pelaksanaan Muktamar PPP yang kini tengah disiapkan oleh DPP Partai. 

“Sebentar lagi insyaallah kami akan Muktamar. Kamis besok kami akan memperlaksanakan rapat pengurus harian dan kalau tidak salah, sebelum puasa kami akan melaksanakan Muktamar,” katanya.

Ermalena menilai sudah waktunya bagi PPP untuk melakukan reformasi kepengurusan secara totalitas demi tampil maksimal pada Pemilu 2029.

“Artinya kami perbarui, bisa saja yang memimpin masih yang lama, tetapu bahwa ada tenaga-tenaga baru, yang kami harapkan bergabung di PPP ini ke depan,” jelasnya.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago melihat bahwa PPP pada hari ini mengadapi dinamika dan disrupsi parpol.

Namun, katanya, PPP punya kekuatan untuk lolos ke parlemen pada 2029 karena punya simbol kuat asalkan melakukan transformasi.

Arifki lalu mencontohkan Golkar yang berstatus partai di zaman Orde Baru mampu melakukan transformasi saat masuk era pascreformasi.

“Golkar partai sejak Orde Baru, tetapi kini dia didukung oleh kader dan calon anggota legistalif yang unggul secara elektoral maupun finansial,” kata Arifki.

Dia juga mendorong kader muda PPP untuk lebih aktif di media sosial dalam mengenalkan partai yang kini dipimpin Muhamad Mardiono.

"Jadi, ke depan bagaimana menggunakan media sosial untuk menjaga eksistensi partai,” pungkasnya. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PPP   Fraksi PPP   Pemilu 2029   DPR RI  

Terpopuler