Ketua umum KONI Pusat Tono Suratman menyebut bahwa membengkaknya jumlah pengurus dan kegiatan selam 2011 harus diimbangi dengan kenaikan anggaran yang sepadan. Sayang, dia masih belum bisa menyebutkan berapa anggaran yang akan diajukan oleh KONI ke Kemenpora.
"Sekarang masih kami hitung berapa jumlah yang dibutuhkan. Yang jelas, jika mengacu pada anggaran yang lama sudah tidak cukup," ujarnya beberap waktu lalu.
Menanggapi hal ini, pelaksana harian (Plh) Sesmenpora Djoko Pekik Irianto langsung menanggapi rencana Tono . Dia mengeskan bahwa pihaknya bakal merasionalisasikan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
"Pasti akan kami rasionalkan dulu jika ada usulan anggaran yang masuk. Mengenai kekurangan yang ada, bisa dicarikan dari APBNP tapi tetap harus mengikuti prosedur yang sudah ada," tutur lelaki berkumis tersebut, kemarin.
Tapi, Djoko belum bisa memastikan apakah pengajuan tambahan anggaran untuk KONI dituruti atau tidak. Alasannya, posisi induk olahraga se-tanah air itu adalah lembaga non-pemerintah. Karena itu, anggaran yang didapat dari APBN hanya bisa digunakan untuk kegiatan seperti event PON, ABG,dan multi event lainnya.
"Ini yang membuat KONI tak bisa leluasa menggunakan dana yang bersumber dari APBN. Kalaupun ada pengalokasian anggaran, bukan untuk kegiatan operasional yang dibutuhkan rutin seperti listrik, air dan sebagainya," tuturnya.
Untuk itu, rencana Tono untuk mengajukan anggaran tambahan pasti akan ditinjau kembali untuk bisa dicarikan dari APBNP. Jika mengandalkan dari APBN, maka KONI pusat sduah dipastikan hanya mendapat anggaran sebesar Rp 10 miliar sesuai keputusan yang sudah diketok di APBN.
Dengan kondisi seperti ini, Djoko berharap KONI bisa mandiri terlebih dahulu dalam memenuhi kekurangan dana sebesar 50-75 persen yang bakal diajukan. Tapi, pemerintah tidak sepenuhnya lepas tangan, Kemenpora bakal membantu mendorong pihak swasta maupun BUMN, untuk bisa bekerjasama dengan KONI Pusat terkait pendanaannya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debut Cemerlang di Kandang
Redaktur : Tim Redaksi