jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior Indonesia Institut for Development and Democracy (Inded) Arif Susanto menilai, mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie akan sulit untuk bisa merebut kursi ketua umum Partai Demokrat pada Kongres 11 Mei mendatang di Surabaya.
Meski masuk dalam tokoh senior, namun Marzuki sulit unggul jika dibandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: BH jadi Kapolri, BG Wakapolri, Jangan Ada Lagi Curiga
"Pencalonan Marzuki Alie masuk akal. Lima tahun lalu, dialah penantang utama Anas Urbaningrum yang terpilih menjadi ketua umum melalui proses kontroversial. Loyalitas Marzuki pada SBY dan partai teruji. Namun untuk jadi ketum dan bersaing dengan SBY di kongres nanti akan sulit," kata Arif, kepada Indopos (grup JPNN) di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, baik dari segi pengalaman jabatan hingga hubungan dengan para pemimpin partai lain, SBY jauh lebih unggul dari kader Demokrat lainnya.
BACA JUGA: Jokowi, George Bush dan Limusin-Limusin di KAA
"SBY adalah mantan presiden. Pengaruhnya sangat besar baik di internal maupun eksternal. Sementara Marzuki baru tataran ketua DPR. Terlebih lagi beliau dikenal kerap melontarkan pernyataan yang kontroversial," tuturnya.
Meski begitu, Arif mengapresiasi keberanian Marzuki untuk maju sebagai kandidat. Bahkan, dirinya juga menginginkan kandidat akan terus bertambah.
BACA JUGA: Mobil Mewah Presiden Jokowi di KAA, DPR Saja Bingung dari Mana Asalnya
"Kalau ada Marzuki, mungkin ditambah Pasek (Gede Pasek Suardika) atau Ahmad Mubarok, maka saya pikir Kongres Partai Demokrat mendatang dinamikanya tidak kalah dibandingkan kongres Bandung lima tahun lalu. Dan itu bagus dalam proses demokrasi," ucapnya.
Ia pun mengecam wacana aklamasi yang sudah digaungkan oleh para pendukung SBY. "Biarkanlah SBY menang secara demokrasi untuk bersaing dengan kandidat lain. Jangan sampai kongres ini menjadi antiklimaks jika gerilya aklamasi yang kini dilakukan para pendukung SBY berhasil mendudukkannya kembali sebagai ketua umum partai," ujarnya. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejak Berstatus Tersangka, ke Mana Abraham Samad?
Redaktur : Tim Redaksi