jpnn.com - JAKARTA - Aktivis hak asasi manusia (HAM) pendukung calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi diimbau agar tidak terus menyerang capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan mengungkit kasus penculikan aktivis di masa lalu.
Serangan terhadap Prabowo itu dianggap menjadi blunder dan justru akan menurunkan popularitas dan elektabilitas Jokowi.
BACA JUGA: Rezim Baru Harus Pro Buruh
Budayawan Romo Harie yang pernah menjadi relawan Jokowi mengaku prihatin dengan hal tersebut. Menurutnya, para aktivitas HAM semestinya mengkampanyekan visi misi Jokowi dan bukan menyudutkan capres lain.
"Kalau ingin menjadikan Jokowi sebagai Presiden, seharusnya para aktivis itu melakukan sosialisasi dan kampanye soal kehebatan-kehebatan Jokowi, jangan malah menjelek-jelekan Prabowo dengan serangan kampanye hitam soal HAM," kata Romo Harie kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/5).
BACA JUGA: Ical Bertemu Prabowo, Golkar Tetap Ngotot Jatah Capres
Romo Harie merupakan pendukung berat Jokowi saat pilkada DKI Jakarta lalu. Meski dikenal sebagai adik ipar Fauzi Bowo, Romo Harie justru membuat posko Relawan Jokowi di Pondok Indah dan memberikan dukungan penuh kepada Jokowi dengan modal mandiri.
Romo Harie mengatakan, masyarakat ingin kampanye yang sehat dan bersih. Jika aktivis HAM terus menyerang Prabowo maka dikhawatirkan membuat masyarakat khususnya pendukung Jokowi menjadi antipati.
BACA JUGA: Belum Resmi, Gerindra Yakin KSPI Dukung Prabowo
"Jangan salah, dalam konteks ini, yang dapat simpatinya adalah Pak Prabowo, bukan Pak Jokowi loh, para aktivis itu bisa salah perhitungan," ujarnya.
Romo Harie sendiri mengaku kecewa dengan sikap beberapa rekan Relawan Jokowi yang terus melakukan kampanye hitam. Dengan alasan inilah, ia pun tidak lagi mendukung mantan Wali Kota Surakarta itu pada pemilu 2014.
Ia juga mengakui bahwa saat ini dirinya memberi dukungannya kepada Prabowo. Alasannya, Prabowo dinilai memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan bangsa yang tak bisa diselesaikan dengan pola blusukan.
"Prabowo akhirnya kami nilai bisa memenuhi untuk kebutuhan Indonesia saat ini dan masa depan yang memerlukan pemerintahan yang bersih, kepastian hukum, dan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mampu mengemban nilai-nilai universal di tengah-tengah pergaulan internasional," ucapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kemeja Putih, Dahlan Iskan Bangga Ditiru Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi