Berharap Rekonsilasi Berjalan Mulus

Rabu, 13 Maret 2013 – 08:45 WIB
JAKARTA-Munculnya gerakan yang mencoba mempermasalahkan hasil verifikasi voter yang telah usai dilaksanakan 8 Maret lalu membuat Ketua Umum PSSI Djohar Arifin bersuara. Dia berharap tak ada pihak-pihak yang berupaya menganggu proses rekonsiliasi.

"Kita ini sudah diambang batas sanksi dari FIFA. Janganlah ada dari kita sendiri yang menghambat proses rekonsiliasi ini," katanya saat dihubungi, kemarin (12/3)

Djohar menepis komentar dari beberapa Executive Committee (Exco) PSSI yang menyebut adanya kesalahan dalam verifikasi voter Kongres 17 Maret mendatang.

"Anggota Exco seharusnya bersatu menciptakan suasana yang kondusif, bukan membuat perbedaan dan menghalangi proses yang sudah berjalan dengan baik ini," terangnya.

Menurut dia, permasalahan voter ini sudah tuntas dan tak perlu diperdebatkan lagi. Apalagi, pihaknya telah bersepakat dan melaporkan hasil rapat tersebut kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

"Janganlah kita mempersulit situasi. Saya dan Pak Nyalla (La Nyalla Mattaliti) di depan Menteri sudah sepakat menyelamatkan Indonesia. Jangan lagi ada Exco mempersoalkan ini dan itu yang tidak prinsip," tandasnya.

Sementara itu, Menpora Roy Suryo saat dihubungi menegaskan bahwa soal verifikasi sudah fix dan klir. Sebab, dia telah menerima laporan resmi dari Djohar terkait seratus pemilik suara yang telah terverifikasi dan bisa hadir di kongres 17 Maret mendatang.

"Laporan sudah masuk ke saya, sudah tidak ada masalah lagi soal voter. Sekarang bagaimana kita menuju 17 Maret agar kongres berjalan baik dan Indonesia terhindar dari sanksi," tuturnya.

Roy menembahkan bahwa dia mengakui jika memang ada salah satu dari tim verifikasi yang sempat bersuara meski laporan sudah masuk. Harusnya, lanjut dia, tim dibentuk untuk musyawarah mufakat dan jika ada sebagian kecil yang tidak menerima, tak perlu diumbar keluar.

Di sisi lain, Satgas Kemenpora akan segera memanggil dan berkoordinasi terkait kesiapan kongres dengan PSSI. Namun, dalam pembuatan undangan tersebut, ternyata menimbulkan masalah.

Pasalnya, undangan satgas menggunakan kop surat Kemenpora dan diindikasikan akan kembali membahas masalah voter. Selain itu, yang mengundang bukan ketua Satgas melainkan wakil ketua Satgas

"Saya akan tanyakan ketua Satgas kenapa seperti. Secara de jure harusnya Satgas punya kop sendiri," tegasnya. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Dipecundangi 22 Pemain Barca

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler