Berharap Suku Bunga Turun Lagi, Properti Bergairah

Sabtu, 13 Februari 2016 – 09:24 WIB
Apartemen. Foto: Dite Surendra/dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Pengembang berharap suku bunga perbankan bisa turun lagi karena diyakini bisa mengerek sektor property. Sebelumnya, suku bunga acuan BI rate turun pada awal tahun.

Dirut PT Kertabakti Raharja Sony Wibisono menyatakan, terbuka peluang bagi sektor properti untuk tumbuh 20–30 persen tahun ini. Sebab, ada indikasi perbankan menurunkan suku bunga kredit yang bisa mendongkrak penjualan properti. 

BACA JUGA: Sandiaga Uno Dorong Para Santri Jadi Enterprenuer

’’Nah, kami ingin mengambil momentum penurunan suku bunga kredit tersebut, yakni menawarkan apartemen dengan harga terjangkau,’’ katanya kemarin (12/2).

Kalangan pengembang menginginkan agar ada penurunan suku bunga yang signifikan. Awal tahun, BI menurunkan suku bunga acuan 0,25 basis poin menjadi 7,25 persen. Melihat kondisi perekonomian yang stabil, pihaknya berharap ada penurunan kembali.

BACA JUGA: FUP Dikeluhkan Pelanggan, tapi Penting Demi Kualitas Layanan

’’Harapan kami bisa turun 0,5 basis poin. Dengan demikian, sektor properti bisa makin bergairah,’’ jelas Sony.

Setelah melakukan groundbreaking Januari lalu, kini pengembang apartemen Madison Avenue menawarkan tower kedua. Tower pertama terjual habis tahun lalu. 

BACA JUGA: Harap Tenang, Ford Jamin Layanan Servis

’’Tower pertama habis dalam tiga bulan. Target kami tower kedua dengan jumlah hunian 1.000 unit tidak sampai dua bulan sudah laku semua,’’ ujarnya.

Optimisme itu ditunjang harga jual yang kompetitif. Menurut dia, harga yang terjangkau tersebut disebabkan modal dasar yang murah. Sebab, lahan proyek apartemen itu dimiliki sejak 35 tahun. 

’’Kalau sekarang baru beli, mungkin harga per meter bisa Rp 20 juta–Rp 30 juta. Meski murah, secara bisnis, harga tersebut masih menguntungkan bagi kami,’’ lanjut dia. 

General Manager PT Kertabakti Raharja Rika Kristina menambahkan, selama ini porsi pembeli yang memanfaatkan fasilitas KPA sebanyak 25 persen. Dia meyakini, itu terus membesar kalau ada kebijakan penurunan suku bunga. Sementara itu, pembeli yang memilih in-house mencapai 50 persen dan sisanya 25 persen secara tunai. 

’’Hampir 80 persen merupakan end user. Sisanya 20 persen investor. Sebab, apartemen dekat dengan kawasan industri, perguruan tinggi, maupun perkantoran. Bagi investor juga kesempatan untuk menyewakan unit apartemennya. Pembeli kami bukan hanya dari Surabaya, dari luar pulau seperti Makassar juga ada,’’ urainya. (res/c23/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Ruang Calo Gas, Kebijakan Menteri Sudirman tak Sejalan Visi Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler