MAKASSAR - Sulawesi Selatan selama ini pernah menghadirkan legenda bulutangkis tanah air. Kedatangan sejumlah legenda bulutangkis Indonesia dalam gelaran Djarum Badminton All Stars sengaja digelar di kota Makassar, Sulsel, demi memotivasi pebulutangkis muda untuk bisa berprestasi seperti pendahulunya.
"Kota Makasar dipilih untuk memotivasi pebulutangkis di Sulsel, terutama usia dini," ujar Christian Hadinata, pelatih Djarum Badminton All Stars dalam keterangan pers di ruang kantor Gubernur Sulsel, Makassar, kemarin (31/5).
Christian menyatakan, Sulsel pernah memiliki pebulutangkis top seperti Rosiana Tendean, Aras Razak, hingga Khaeriah Khomini di era saat ini. Pembinaan bulutangkis di usia dini penting untuk menumbuhkan semangat pebulutangkis muda di Sulsel. "Akan sangat bagus jika tumbuh bibit baru untuk bulutangkis Indonesia," ujarnya.
Legenda bulutangkis tahun era 70 dan 80-an itu menyatakan, selama ini ada stigma jika ingin sukses bulutangkis, seorang atlet harus pindah ke pulau Jawa. Hal ini yang coba dipatahkan oleh Djarum Super All Stars melalui program coaching clinic yang menjadi salah satu agenda penting. "Stigma seperti itu jangan terus jadi permanen," ujarnya.
Program coaching clinic singkat itu diharap mampu menginspirasi pelatih lokal, untuk belajar standar kepelatihan nasional. Christian juga meyakini, dari 250 juta penduduk Indonesia, pasti banyak bibit-bibit pebulutangkis tersebar di daerah. "Masak bibit cuma di pulau Jawa saja. Kita bisa kehilangan bibit potensial," ujarnya.
Salah satu daya tarik Djarum All Star ke-IV kali ini adalah pertandingan three on three keluarga Arbi berhadapan dengan keluarga Mainaky yang akan digelar hari ini. Keluarga Arbi bakal menurunkan Hastomo Arbi, Eddy Hartono, dan Haryanto Arbi. Di kubu Mainaky diperkuat Richard, Rexy, dan Marleve Mainaky.
Tak hanya itu, Djarum Badminton All Stars juga mempertemukan para juara dunia. Pasangan Ricky Soebagdja dan Rexy yang menjadi jawara ganda putra pada kejuaraan dunia 1995 di Lausanne, Swiss. Ricky/Rexy akan berhadapan dengan Sigit Budiarto/Candra Wijaya yang pernah menjadi kampiun di kejuaraan dunia 1997 di Glasgow, Skotlandia.
Sementara, ajang coaching clinic khusus diperuntukkan bagi pelatih lokal Sulsel dan bibit-bibit pemain muda. Mereka yang berusia 10-12 tahun dan 13-15 tahun diberi kesempatan mengikuti coaching clinic itu. Beberapa mantan pemain yang terlibat di antaranya di antaranya Christian Hadinata, Lius Pongoh, Maria Kristin, dan Vita Marissa.
"Makassar mempunyai mantan-mantan pemain yang berprestasi. Saya berharap dengan agenda ini bisa memunculkan lagi atlet dari Sulawesi Selatan," kata Yoppy Rosimin, direktur program bakti Olahraga Djarum Foundation. (bay)
"Kota Makasar dipilih untuk memotivasi pebulutangkis di Sulsel, terutama usia dini," ujar Christian Hadinata, pelatih Djarum Badminton All Stars dalam keterangan pers di ruang kantor Gubernur Sulsel, Makassar, kemarin (31/5).
Christian menyatakan, Sulsel pernah memiliki pebulutangkis top seperti Rosiana Tendean, Aras Razak, hingga Khaeriah Khomini di era saat ini. Pembinaan bulutangkis di usia dini penting untuk menumbuhkan semangat pebulutangkis muda di Sulsel. "Akan sangat bagus jika tumbuh bibit baru untuk bulutangkis Indonesia," ujarnya.
Legenda bulutangkis tahun era 70 dan 80-an itu menyatakan, selama ini ada stigma jika ingin sukses bulutangkis, seorang atlet harus pindah ke pulau Jawa. Hal ini yang coba dipatahkan oleh Djarum Super All Stars melalui program coaching clinic yang menjadi salah satu agenda penting. "Stigma seperti itu jangan terus jadi permanen," ujarnya.
Program coaching clinic singkat itu diharap mampu menginspirasi pelatih lokal, untuk belajar standar kepelatihan nasional. Christian juga meyakini, dari 250 juta penduduk Indonesia, pasti banyak bibit-bibit pebulutangkis tersebar di daerah. "Masak bibit cuma di pulau Jawa saja. Kita bisa kehilangan bibit potensial," ujarnya.
Salah satu daya tarik Djarum All Star ke-IV kali ini adalah pertandingan three on three keluarga Arbi berhadapan dengan keluarga Mainaky yang akan digelar hari ini. Keluarga Arbi bakal menurunkan Hastomo Arbi, Eddy Hartono, dan Haryanto Arbi. Di kubu Mainaky diperkuat Richard, Rexy, dan Marleve Mainaky.
Tak hanya itu, Djarum Badminton All Stars juga mempertemukan para juara dunia. Pasangan Ricky Soebagdja dan Rexy yang menjadi jawara ganda putra pada kejuaraan dunia 1995 di Lausanne, Swiss. Ricky/Rexy akan berhadapan dengan Sigit Budiarto/Candra Wijaya yang pernah menjadi kampiun di kejuaraan dunia 1997 di Glasgow, Skotlandia.
Sementara, ajang coaching clinic khusus diperuntukkan bagi pelatih lokal Sulsel dan bibit-bibit pemain muda. Mereka yang berusia 10-12 tahun dan 13-15 tahun diberi kesempatan mengikuti coaching clinic itu. Beberapa mantan pemain yang terlibat di antaranya di antaranya Christian Hadinata, Lius Pongoh, Maria Kristin, dan Vita Marissa.
"Makassar mempunyai mantan-mantan pemain yang berprestasi. Saya berharap dengan agenda ini bisa memunculkan lagi atlet dari Sulawesi Selatan," kata Yoppy Rosimin, direktur program bakti Olahraga Djarum Foundation. (bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembalap Senior Pimpin Timnas
Redaktur : Tim Redaksi