Berhasil Antisipasi Paceklik, Kabupaten Malang Panen Surplus

Sabtu, 23 Desember 2017 – 15:43 WIB
Petani panen di sawah. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, MALANG - Pada musim paceklik 2017 ini, produksi padi di Kabupaten Malang, Jawa Timur melimpah dan harga gabah sangat bagus.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikuktura dan Perkebunan Kabupaten Kabupaten Malang, Nasri Abdul Wahid saat panen padi.

BACA JUGA: Produksi Beras Lumajang Surplus jadi Berkah Akhir Tahun

Nasri mengatakan bahwa tanam padi September 2017 waktu lalu telah menghasilkan panen pada Desember 2017 seluas kurang lebih 4.086 hektar dan produktivitasnya 7,03 ton per hektar, sehingga diperoleh hasil kurang lebih 28.752 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara 18.039 ton beras.

“Kebutuhan konsumsi beras per tahun di daerah kami saat ini surplus. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 2,58 jiwa dan tingkat konsumsi 91,05 kg/kapita/tahun, maka dibutuhkan beras sekitar 234,6 ribu ton per tahun, sedangkan pada 2017 ini produksinya 310,2 ribu ton beras. Artinya pada tahun 2017 ini kebutuhan beras tercukupi bahkan surplus beras sekitar 75,5 ribu ton,” katanya di Malang.

BACA JUGA: Produktivitas Padi Di NTT Menyamai Jawa

Nasri juga menjelaskan, terjaminnya produksi padi Kabupaten Malang ini disebabkan Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan pemda berkomitmen untuk terus mengawal dan menjamin bahkan meningkatkan produksi padi.

Misalnya, untuk antisipasi dini dampak paceklik, telah disalurkan bantuan banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih unggul, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.

BACA JUGA: Kementan Resmi Luncurkan e-Commerce Toko Tani

“Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra padi di Jawa Timur. Kami telah menugaskan petugas lapang rutin terjun ke lapangan guna memantau pertanaman. Jadi kegiatan produksi petani benar benar kami kawal dengan baik,” jelas Nasri.

Pada kesempatan terpisah, kelompok tani Suka Makmur Dusun Sanan desa Watugede kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Nana Erfi Prang Basuki Raharjo mengatakan, musim ini produksi padinya Varitas Cibogo menghasilkan 8 ton per hektar.

Harga gabahnya di sawah Rp 5.000 per kg, di atas harga rata2 Rp.4.300. Hal ini karena daerah Singosari kualitas gabahnya lebih bagus dari daerah lainnya.

Kami berterima kasih kepada pemerintah telah menjaga harga ini cukup bagus untuk para petani".

Harga gabah lebih bagus juga diungkapkan oleh Kelompok tani Mulyotani-I di Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

"Ini lagi panen padi jenis varietas cibogo, IR-64 dan Lugowo dengan produktivitas 8-9 ton hektar. Harga gabah di sawah berkisar Rp 5.000-5.200,- Bagi saya harga ini cukup bagus hasilnya," ujar Muhdori dari kelompol Mulyotani. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Tebar Bibit Pertanian Demi Hilangkan Tanaman Ganja


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler