JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menggenjot penghematan dalam APBN. Diharapkan, tercipta anggaran yang seimbang (balance budget) sehingga tidak perlu mengandalkan utang baru demi menggenjot perekonomian dalam negeri.
"Intinya kita menuju kepada balance budget tapi kalau menuju balance budget ya harus berhemat jangan BBM tidak boleh naik tapi tidak mau hemat bahkan Alphard isi premium itu namanya sama juga bohong," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa di Jakarta, Senin (9/4).
Menurutnya, pemerintah tidak ingin ada utang baru yang akan membebani APBN dengan anggaran untuk mencicil pinjaman. Oleh karena itu, meski anggaran APBN dihadapkan pada beban subsidi BBM bersubsidi, namun defisit anggaran tetap dijaga pada level 2,23 persen dari Growth Domestic Product (GDP).
"Ketika ingin membiayai pembangunan dan belanja profuktif untuk infrastruktur ya harus kita lakukan walaupun tetap kita menjaga rasionya terus menurun sekitar 25 persen dari debt to GDP jadi tidak membebani negara,"pungkasnya. (Naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Dinas Bakal Diwajibkan Pakai Pertamax
Redaktur : Tim Redaksi