jpnn.com - jpnn.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengklarifikasi tuduhan yang menyebutnya telah menghina kelompok masyarakat Dayak. Tuduhan itu sampai membuat Zulkarnain diadang oleh warga Dayak di Bandara Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (12/1).
Zulkarnain menjelaskan, awalnya dia diundang Bupati Sintang Jarot Winarno untuk ceramah dalam rangka tablig akbar di Masjid Agung Sintang. Tengku berangkat dari Pontianak menuju Sintang bersama anaknya, Lukman Hakim serta Ustaz Khairi.
BACA JUGA: Imbauan Ketua Harian Dewan Adat Dayak Sekadau
Namun, dia menegaskan tidak ada rombongan dari Front Pembela Islam (FPI) dalam kunjungannya ke Sintang. Ketika pesawat yang membawanya mendarat dan Zulkarnain hendak turun, tiba-tiba sudah ada sekelompok orang yang membentangkan spanduk menolak FPI karena dituduh memecah belah NKRI.
Zulkarnain menyebut aksi itu spontanitas. Dia menduga, aksi itu memang sudah direncanakan untuk menolak kedatangannya. "Tidak mungkin spontan, bohonglah kalau spontan," katanya seperti diberitakan Pontianak Post.
BACA JUGA: Warga Dayak Tidak Membenci MUI
Lebih lanjut Zulkarnain pun menepis tudingan yang menyebutnya pernah menyebut suku Dayak kafir dan lebih jelek daripada binatang. "Tidak ada ucapan saya seperti itu," tegasnya.
Dia meminta pihak-pihak yang menudingnya menghina warga Dayak untuk membuktikannya. "Kalau saya ngomong di YouTube mana rekamannya? Di mana saya bilang?" tegasnya.
BACA JUGA: Simak! Ini Pernyataan Pimpinan Dewan Adat Dayak
Lebih lanjut Zulkarnain mengaku sudah ratusan kali berdakwah di wilayah Pulau Kalimantan. Bahkan bulan lalu dia berdakwah di Pemangkat, Bengkayang, Singkawang.
Wilayah lain seperti Banjarmasin, Samarinda dan Balikpapan pun pernah didatanginya. "Semua daerah Kalimantan saya sudah datang, tidak ada masalah kok. Bukan baru-baru ini saya ceramah di Kalimantan, sudah sejak 15 tahun lalu," kata dia.
Tengku menegaskan, dirinya sudah berdakwah keliling Indonesia dan tidak pernah ada masalah. Bahkan 35 negara di dunia sudah dikunjunginya dalam rangka ceramah.
"Dari Australia sampai Kanada, dari Eropa sampai Kamboja , dari Jepang sampai Maroko tidak ada masalah," katanya.
Karenanya Zulkarnain pun mengaku siap dilaporkan ke polisi jika memang mengucapkan hal-hal yang dianggap menghina. Sebab, dia meyakini tak pernah menghina suku-suku tertentu di Indonesia.
"Kalau memang saya terbukti ngomong begitu ya saya diadukan saja ke polisi. Ada buktinya saya memaki-maki suku tertentu, mana? Kalau tidak itu kan namanya fitnah," katanya.
Zulkarnain pun merasa curiga ada pihak-pihak yang hendak membunuh karakternya. Salah satu indikasinya, katanya, begitu dia mendarat kembali dari Sintang ke Pontianak tiba-tiba akunnya di Twitter sudah penuh dengan makian.
”Dan berita tentang saya sudah lengkap, saya pernah memaki-maki seperti yang dituduhkan," katanya tanpa menyebut pihak-pihak yang menyudutkannya.
Dia menegaskan, Indonesia harus damai. Karenanya dia mengimbau semua pihak agar tidak mudah terprovokasi.
"Kalau begini bahaya, bisa (terjadi) di seluruh Indonesia kalau tidak senang usir. Mau jadi apa negara kita? Itu tidak boleh terjadi, kita sayang NKRI," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kronologis Pengadangan Wasekjen MUI
Redaktur : Tim Redaksi