Beri Kuliah Umum di Seskoal, Hasto PDIP Ajak Perwira TNI Berimajinasi

Jumat, 12 Mei 2023 – 11:44 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (12/5). Foto: dokumentasi pribadi untuk JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (12/5).

Di hadapan 118 perwira siswa Pendidikan Reguler (Dikreg) Seskoal Angkatan ke-61, Hasto menyampaikan kuliah umum bertema Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya.

BACA JUGA: Anak Puan Maharani Bacaleg PDIP, Hasto: Sudah Pengaderan, Menginap di Sekolah Partai

Hasto dalam kuliah umumnya mengajak para perwira peserta Dikreg Seskoal membayangkan TNI ke depan sebagai kekuatan terhebat di dunia.

“Semua itu mungkin, tak ada yang mustahil jika kita berani berimajinasi dan membuat ide disertai dengan sebuah tindakan strategis yang terukur,” kata Hasto di kuliah umum yang dihadiri Komandan Seskoal Laksamana Muda (Laksda) TNI Yoos Suryono Hadi itu.

BACA JUGA: Hampir Separuh Bacaleg DPR dari PDIP Masih Muda, Ditambah 11 Mantan Polisi & Tentara

Lebih lanjut Hasto memaparkan geopolitik ala Presiden Soekarno yang menjadi bahan disertasinya di Universitas Pertahanan (Unhan).

Penyandang gelar insinyur dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan Bung Karno memiliki gagasan geopolitik yang memuat visi tentang bagaimana membangun tata dunia baru.

BACA JUGA: PDIP Setorkan Daftar Bacaleg ke KPU, Ada Pesan dari Bu Mega bagi Penyelenggara Pemilu

Gagasan Bung Karno yang didasarkan pada Pancasila itu mengusung pinsip bahwa dunia akan damai apabila bebas dari imperialisme dan kolonialisme, pentingnya menggalang solidaritas bangsa berdasarkan prinsip koeksistensi, serta berorientasi pada struktur pergaulan internasional yang demokratis, sederajat dan berkeadilan.

Hasto menuturkan dari pemikiran itu pula Bung Karno menggagas Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 dan membebaskan Irian Barat (kini Papua) dari kolonialisme Belanda.

Politikus kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menuturkan modal Bung Karno menyelenggarakan KAA ialah keramahan kepada negara-negara yang diundang hadir pada konferensi yang menghasilkan Dasasila Bandung tersebut.

“Hanya hospitality kepada para negara peserta. Dengan berhasilnya KAA, legitimasi internasional Indonesia menjadi menguat. Kita dapat dukungan Asia Afrika,” tutur Hasto.

Sekitar dua tahun kemudian atau pada 1957, Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Perdana menteri waktu itu, Djuanda Kartawidjaja, menyatakan wilayah Indonesia juga meliputi laut di sekitarnya.

Deklarasi itu mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan. Meski awalnya ditentang, Deklarasi Djuanda akhirnya mendapat pengakuan internasional, terutama dari nagara-negara KAA.

“Deklarasi Djuanda yang menaikkan wilayah kita 2,5 kali lipat tanpa perang,” tutur Hasto.

Oleh karena itu, Hasto mengajak para perwira TNI berani berimajinasi menjabarkan pemikiran Bung Karno agar Indonesia memiliki kekuatan pertahanan terkuat di Samudra Hindia.

Menurut dia, memiliki militer terkuat di Samudra Hindia akan mengantar Indonesia menjadi kekuatan menentukan di Pasifik sebagai masa depan dunia.

“Jangan berpikir punya uang atau tidak. Kuncinya ide, imajinasi, dan strategi serta mengambil prakarsa keterlibatan Indonesia di percaturan global sambil mengembangan penguasaan iptek," ujar Hasto.

Pria kelahiran 7 Juli 1966 itu menambahkan Bung Karno juga merupakan perintis Gerakan Non-Blok (GNB). Menurut Hasto, pada saat itu militer Indonesia merupakan yang terkuat di Bumi bagian selatan.

Hasto menyebut pendanaan alutsista pada saat itu tidak lebih dari hasil strategi geopolitik ditambah sebagian APBN.

“Dengan diplomasi luar negeri yang menyatu dengan diplomasi pertahanan, kita akan kuat,” lanjut Hasto.

Pada kesempatan sama, Laksda TNI Yoos Suryono Hadi mengapresiasi kesediaan Hasto memberikan kuliah umum pagi perwira siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-61

“Terima kasih atas kesediaan Doktor Hasto Kristiyanto untuk memberikan kuliah mata pelajaran geopolitik kepada seluruh siswa,” kata Laksda Yoos.(tan/jpnn.com)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bacaleg DPR RI dari PDIP, Ada Once Mekel Sampai Denny Cagur


Redaktur : Antoni
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler