Beri Kuliah Umum di UGM, Dirut Jasa Raharja Berbagi Ilmu Etika Bisnis dan Keberlanjutan

Selasa, 04 Juni 2024 – 19:39 WIB
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono membagikan ilmu kepada mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam dengan tema Etika Bisnis dan Keberlanjutan pada Selasa, (4/6). Foto: dok Jasa Raharja

jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA - Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono membagikan ilmu kepada mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam dengan tema "Etika Bisnis dan Keberlanjutan" pada Selasa, (4/6).

Dalam kuliah tersebut, Rivan menekankan pentingnya prinsip-prinsip moral dan standar bisnis dalam menjalankan transformasi. 

BACA JUGA: Jasa Raharja Berikan Santunan ke Seluruh Korban Kecelakaan Bus di Subang

"Prinsip-prinsip moral dan standar bisnis merupakan kata kunci penting. Ketika melakukan transformasi, ada norma dan ada standarisasi. Namun, prinsip dan standar saja tidak cukup; harus didukung oleh integritas, tanggung jawab, dan transparansi internal," ujarnya, di hadapan puluhan mahasiswa.

Alumnus UGM itu menjelaskan bahwa ketika etika bisnis dijalankan dengan baik, etika tersebut akan menjadi perilaku sehari-hari karena telah memiliki standarisasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. 

BACA JUGA: Jasa Raharja Jamin Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak KA Pandalungan

Dia pun menyoroti sejumlah pilar penting dalam etika, yaitu sikap (attitude), integritas, akuntabilitas, dan kemampuan pemecahan masalah (problem-solving). 

"Etika bisnis sangat penting dalam kehidupan berorganisasi karena akan bermuara pada keberlanjutan (sustainability)," tambahnya.

Menurut Guru Besar Ilmu Hukum itu, dalam setiap perubahan, pemimpin harus menjadi contoh dalam menentukan langkah dan strategi bisnis

Rivan menekankan pentingnya pemetaan (mapping) dalam mencapai kesuksesan di bidang apapun. 

"Dari mapping itulah akan muncul skala prioritas yang harus dikerjakan dengan timeline yang terukur," jelas Rivan.

Rivan juga menyampaikan pandangannya tentang menghadapi tantangan dan mengukur keberhasilan. 

"Mudah itu relatif. Setiap orang mengalami kesulitan dan seringkali menganggapnya sebagai masalah, lalu berhenti tanpa mengukur keberhasilan. Jangan pernah terkunci pada satu strategi. Kesatuan visi, misi, strategi, operasional, dan evaluasi, jika diterima sebagai bagian dari knowledge management, akan membuat Anda naik kelas. Namun, jika dianggap sebagai kendala, tidak akan menyelesaikan keseluruhan," paparnya.

Rivan pun berharap dapat memberikan wawasan dan inspirasi kepada mahasiswa Magister Manajemen UGM dalam menerapkan etika bisnis dan strategi keberlanjutan dalam karier mereka di masa depan.(mcr10/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler