jpnn.com - JAKARTA-Aksi demonstrasi diwarnai kekerasan ribuan sopir taksi, Selasa (22/3) lalu, baru dirasakan dampak negatifnya oleh perusahaan sehari kemudian. Kemarin, Rabu (23/3), saham dua perusahaan taksi terbesar, PT Blue Bird (BIRD) dan PT Express Transindo Utama (TAXI), kompak melorot.
Saham Express terpangkas 10 poin (4,26 persen) menjadi Rp 225 per lembar saham. Sedang saham Blue Bird terpotong 125 poin (1,95 persen) ke posisi Rp 6.275 per saham.
BACA JUGA: Lion Air Dapat Laporan dari Pilot Adanya Gangguan...
Situasi ini terutama menjadi pukulan telak bagi Blue Bird. Pasalnya, di hari yang sama perusahaan dengan armada taksi berwarna biru itu juga memberlakukan layanan gratis selama 24 jam sebagai kompensasi kepada konsumen.
Apalagi, ternyata tidak sedikit pelanggan yang mengecam upaya memoles simpati tersebut. Mereka kecewa karena ternyata jumlah mobil yang beroperasi hanya sedikit.”Kami sudah menunggu lama. Tetapi, tidak ada satu pun armada yang melintas. Kalau pun ada jumlahnya terbatas,” protes Sartono ketika ditemui INDOPOS di kawasan niaga SCBD kemarin.
BACA JUGA: Keren, Bandara Juanda Bakal Saingi Soekarno Hatta!
Hal senada diungkap Soedarto. Profesional muda itu mengaku mencari armada Blue Bird sejak dari kawasan Kota Kasablanka. Tetapi, berdasar penelusurannya dengan memakai jasa Gojek online, hingga kawasan Sudirman dan Jalan MH Thamrin tidak banyak armada berseliweran. ”Sama aja bohong. Layanan gratis tetapi, jumlah armadanya terbatas,” tambah Soedarto.
Berdasar penyisiran koran ini, halte khusus Blue Bird di kawasan SCBD tampak ramai. Penuh dengan orang-orang yang ingin menikmati layanan Blue Bird secara cuma-cuma. Hanya, stok taksi Blue Bird tidak terlihat. Padahal, kalau pada hari normal, antrian taksi Blue Bird mengular. Kemarin justru yang terjadi berkebalikan. Bukan taksi Blue Bird yang antri menunggu penumpang malahan konsumen yang menumpuk.
BACA JUGA: KAI Butuh 1.144 Pegawai, Minat? Klik Sini
”Sejatinya, layanan gratis Blue Bird kontra produktif. Jelas-jelas melakukan demo anarkis, eh malah bikin program tidak jelas. Bukan simpati tetapi maki-maki yang didapat terutama dari konsumen yang kecewa tidak mendapat taksi gratis,” tegas Alex Marco pialang kawakan. (far/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Puan Minta BPJS harus Jadi Pelopor Revolusi Mental
Redaktur : Tim Redaksi