jpnn.com, KABUPATEN SERANG - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto menyampaikan sejumlah saran untuk ketua regu (karu) maupun ketua rombongan (karom) dalam pelaksanaan ibadah haji 2023.
Dia berpesan kepada karu dan karom agar saat menjalankan tugas mendampingi jemaah calon haji di lapangan kelihatan tidak bersemangat, kendor, dan sakit.
BACA JUGA: Ikut Lepas Calon Jemaah Haji Kloter Pertama, Waka MPR: Insyaallah Tahun Ini Lebih Baik
“Tunjukkan wajah yang berseri-seri saat melayani tamu Allah," pesan Yandri Susanto di acara pembekalan kari dan karom jemaah calon haji Kabupaten Serang, Rabu (24/5).
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun itu diikuti 200 peserta.
"Kalau ada anggota rombongan kelihatan tidak sehat, kita harus tetap sehat. Bila ketua regu atau ketua rombongan kelihatan loyo, hal demikian bisa menular kepada anggota rombongan," pesan Yandri mengingatkan.
BACA JUGA: 7 Calon Haji Asal Jatim Batal Berangkat ke Tanah Suci, Ini Sebabnya
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap agar peserta menyerap ilmu lebih banyak dari para pemateri.
Ilmu yang diperdalam tidak hanya soal rukun dan syarat haji, namun juga situasi Makkah, Madinah, dan kota-kota lainnya di Arab Saudi.
“Pelajari masalah suhu di sana,” sebutnya.
Menurut Yandri, hal demikian penting diketahui lantaran keadaan suhu dan cuaca di Indonesia dan Arab Saudi sangat berbeda.
"Suhu di Arab Saudi selama ini belum pernah ditemukan di Indonesia. Ddi sana bisa mencapai 50 derajat Celcius. Ini sangat panas,” terangnya.
Yandri juga berpesan kepada karu dan karom agar bisa memberi penjelasan kepada rombongan bagaimana menghadapi situasi demikian.
"Mereka juga diharap memahami sosiologi masyarakat setempat. Persamaan antara Indonesia dan Arab hanya sama-sama beragama Islam, namun soal bahasa, budaya, dan makanan berbeda. Bisa saja di sana menemukan orang yang tidak ramah,” ungkapnya.
Untuk itu, anggota DPR dari Dapil Banten II itu meminta agar karu dan karom lebih banyak mengobrol dan berdiskusi dengan anggota jemaah calon haji yang didampinginya.
Selama memimpin rombongan, lanjut Yandri, pasti akan ada persoalan yang akan ditemui karu maupun karom, seperti ada yang terpisah, tersesat, dan masih tidur.
Menghadapi berbagai sikap dan sifat para jemaah haji, ia mengingatkan karu dan karom agar tidak mengeluh.
”Kalau mengeluh saya khawatir nanti akan berdampak kepada rombongan yang dipimpin. Kalau ada persoalan, jangan diumbar, jangan sampai ketua regunya menjadi sumber masalah, itu tidak boleh,” terangnya.
Meski demikian, Yandri meyakini peserta pembekalan sudah mumpuni menjadi karu dan karom.
“Ini jadikan modal utama,” paparnya.
Untuk itu dalam pembekalan diharap peserta mempertebal niat.
Meski sebagai pemimpin rombongan, namun di mata Allah sama kedudukannya.
”Jangan merasa lebih hebat. Lunakkan hati,” pesan politikus asal Bengkulu itu.
Paling penting buat karu maupun karom adalah ikhlas, dan tulus melayani jemaah.
“Niatkan mencari rida Allah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu juga hadir Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Serang Ahmad Rifaudin. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi