jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Dr Rieke Diah Pitaloka menyerukan Gerakan Sikat Sindikat Data Negara (#sikatsindikatdatanegara).
Rieke meluncurkan gerakan tersebut bersamaan saat memberikan kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
BACA JUGA: Polisi Australia Menyita 300 Kilogram Narkoba dan Jutaan Dolar dari Sindikat Internasional
Acara yang dihadiri kurang lebih 1.200 peserta secara langsung serta live melalui Instagram itu berlangsung pada Minggu (27/11/2022).
“Di balik angka dalam data negara ada nasib dan nyawa jutaan rakyat dipertaruhkan,” kata Rieke yang juga anggota DPR RI dalam keterangan tertulis pada Rabu (30/11/2022).
BACA JUGA: Sindikat Curanmor Lintas Daerah di Sulsel Ditangkap Polisi, Begini Modusnya
Adapun kuliah umum dan diskusi publik mengangkat tema “Urgensi Pengesahan Peraturan Pemerintah Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berbasis Data Desa/ Kelurahan Presisi Serta Peraturan Pemerintah Kebijakan Pembangunan Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berpedoman pada Pancasila”.
Selain Rieke, hadir pula sebagai pembicara Dr Sofyan Sjaf (Wakil Ketua LPPM IPB Univesity) dan Prof Dr Putu Gede Arya Sumertha Yasa (Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana).
BACA JUGA: Rieke Diah Pitaloka dan Waskita Karya Gelar Sosialisasi, Bantu UMKM Meraih Impian
Peserta di antaranya dari unsur dosen, mahasiswa S1, S2, S3 serta perwakilan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Bali.
“Saatnya masyarakat dijadikan subjek bukan objek. Sudah saatnya tranformasi pedesaan dilakukan. Sudah saatnya desa diakui sebagai subjek yang memiliki wewenang memproduksi data desanya,” kata Sofyan.
Menurut Sofyan, pada era digital kemajuan teknologi menjadi momentum dan instrumen untuk mewujudkan data akurat.
DDP ini, lanjutnya, sesuai amanat founding father (pendiri bangsa) bahwa pembangunan nasional hanya dapat dilakukan melalui 'democratic rural development' dan data akurat.
"Oleh karena itu, DDP hadir sebagai sintesis, penyempurnaan. Dari sistem pendataan yang sudah ada,” ujar Sofyan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari