jpnn.com, MAKASSAR - PSM Makassar kemungkinan bakal mendepak Joop Gall dari kursi pelatih. Juru taktik asal Belanda itu gagal mencapai target yang ditetapkan manajemen.
Jika Joop Gall dicoret, otomatis Pasukan Juku Eja bakal wajib mencari penggantinya.
Saat ini terdapat beberapa nama yang muncul untuk menukangi Pasukan Ramang, salah satunya adalah Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster.
Seusai gagal membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 musim 2021-2022, nasib Paul Munster bersama The Guardian belum jelas.
Pria asal Inggris itu kini dikaitkan dengan PSM Makassar. Namanya mencuat bakal menukangi Juku Eja musim depan.
Jajaran manajemen PSM, bahkan mengakui bahwa Paul Munster merupakan pelatih berkualitas.
"Dia pelatih bagus, Paul sukses membawa Bhayangkara FC di posisi ketiga klasemen Liga 1," kata Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim.
Siapa pun pelatih yang bakal didatangkan PSM perlu memahami karakter sepak bola Makassar. Berikut Jpnn.com paparkan tiga kriteria pelatih Pasukan Ramang:
BACA JUGA: Mengenal Kuala Lumpur City FC, Calon Lawan PSM di Piala AFC, Ketemu Mantan Nih
1. Wajib Memahami Karatkter Sepak Bola Makassar
Suporter PSM meminta kepada calon pelatih baru agar memahami karakter sepak bola Makassar.
Gaya dan ciri khas Makassar yang keras cepat harus dipahami oleh setiap calon pelatih Juku Eja.
2. Mengerti Kondisi Sepak Bola Indonesia
Setiap juru taktik yang didatangkan jajaran manajemen PSM harus punya gambaran tentang kompetisi Liga Indonesia.
Hal tersebut menjadi dasar untuk mengetahui peta kekuatan tim yang bermain di tanah air.
"Paling tidak harus mengerti sepak bola Indonesia. Biar mudah bersaing dengan klub lainnya," kata Sekjen Redgank, Sadakati Sukma kepada JPNN.com, Senin (4/4).
3. Pelatih Harus Jadi Bapak Semua Pemain
Suporter setia tim tertua di Indonesia meminta kepada calon pelatih PSM harus menjadi sosok bapak bagi semua pemain.
Pelatih harus mengerti dan memahami setiap karakter semua anak asuhnya, bahkan suporter meminta pelatih agar tidak pilih kasih terhadap pemainnya.
"Untuk membangun sebuah tim yang solid maka pelatih harus menjadi bapak bagi semua pemain. Tidak boleh pilih kasih, tak boleh ada anak emas," terang Sadat sapaan akrabnya.
Saat ini PSM tengah fokus memburu pemain baru jelang turun di ajang AFC Cup 2022. (mcr29/jpnn)
BACA JUGA: Ditinggal The Dragon, PSM Layak Kejar 2 Pemain Persipura
BACA JUGA: BRI Liga 1 jadi Pembuktian Indonesia ke Kancah Internasional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Taisei Marukawa Tega Meninggalkan Persebaya Demi PSIS
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : M. Srahlin Rifaid