Berikut Deretan Kasus Heboh di Jakarta Pusat Selama 2021

Minggu, 02 Januari 2022 – 03:20 WIB
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kasus kriminal yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat selama tahun 2021 mengalami penurunan.

Hal ini disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Jumat (31/12).

BACA JUGA: Polres Metro Jakarta Pusat Tangani Dugaan Pelecehan Seksual di KPI

"Kasus Kriminal secara umum itu mengalami penurunan. Penanganan kasus dari 1.009 kasus, clearance-nya 828 kasus," ujar Hengki.

Hengki membeberkan beberapa kasus kriminal yang menjadi pusat perhatian publik di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Pusat sepanjang 2021.

BACA JUGA: Lihat, TNI AL Tarik Kapal yang Angkut Pengungsi Etnis Rohingya

Polisi pernah mengungkapkan kasus premanisme di Kemayoran yang melakukan penyerobotan tanah di saat masa pandemi.

"Kami ungkap mulai dari pembiayaan yang termasuk penasihat hukumnya," kata Hengki.

BACA JUGA: Ada Benda Menyerupai Tank di Perairan Bintan, TNI AL: Penyelidikan sedang Berlangsung 

Kapolres Metro Jakarta Pusat juga menyinggung kasus mafia tabung oksigen yang pada ujungnya kepolisian menyumbangkannya ke rumah sakit daerah yang berkekurangan.

Dia juga menuturkan kasus penangkapan seorang direktur TV kanal YouTube.

"Ini sangat menarik, Kasus aktual TV ini fenomena baru di mana sejumlah orang membuat akun YouTube bernama aktual TV yang berisi ujaran kebencian dan hoaks yang bisa menimbulkan keonaran," papar Hengki.

Dalam jangka waktu satu sampai delapan bulan akun tersebut bisa menghasilkan Rp 2 miliar dari adsense YouTube.

Hengki juga menyinggung tentang penggerebekan kantor pinjaman online (pinjol).

"Pengungkapan kasus pinjol ini kami yang pertama kali menemukannya," kata Hengki.

Komisaris Besar Polisi tersebut kemudian mengungkit kasus viral pembacokan karyawati Basarnas.

"Jadi, karyawati ini diambil hp-nya kemudian ditusuk dan meninggal dunia," kenang Hengki.

Menurutnya kasus kejahatan di Jakarta Pusat dan DKI pada umumnya tidak selamanya bermotif ekonomi.

Perampasan telepon genggam ini hanya sekadar mencari uang lebih untuk membeli narkoba.

Menurut Hengki, efek dari penggunaan narkoba membuat pelaku kriminal lebih nekat dan kehilangan rasa takut saat beraksi.

"Cenderung agresif di bawah pengaruh narkoba yaitu efek stimulan dan halusinogen, hilang empati, tambah agresif, tidak kasihan kepada korbannya," papar Hengki.

Dia juga mengungkap kasus pembunuhan wanita di kamar hotel di Menteng yang pelaku sempat berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran petugas.

Selain itu, Polres Metro Jakarta Pusat juga mengamankan ketua LSM Tamperak yang memeras polisi anggota Polsek Menteng.

"Penanganan kasus LSM Tamperak sudah pada tahap pertama," ungkap Kapolres Metro Pusat.

Terakhir adalah pengungkapan sindikat mafia tanah yang menyeret kepala desa dan petugas BPN (Badan Pertanahan Nasional).

"Terakhir kita mengungkapkan kasus mafia tanah di Serang, ada pejabat BPN yang terlibat, kami ungkap 10 orang tersangka," tutup Hengki. (mcr18/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler