jpnn.com - JAKARTA - Partai Golkar di Jakarta tengah mengalami kekosongan tampuk kepemimpinan karena Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani meninggal dunia. Sejumlah figur pengganti tengah ditunggu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, hingga kini DPP masih menunggu usulan nama dari DPD II maupun DPD I Golkar DKI Jakarta. "Kami masih menunggu masukan-masukan nama, " ujar dia, kemarin (11/3).
BACA JUGA: Gerindra Mimpi Kuasai Jaksel
Menurut Idrus, nanti DPP akan menentukan kader yang berhak mengisi jabatan dimaksud. "Nanti di DPP akan ada mekanismenya sendiri," tandas dia.
BACA JUGA: Pimpinan Parpol Jakarta Kumpul, Minta Jokowi Tidak Nyapres
Jika pimpinan memiliki status berhalangan, sambung Idrus, semestinya DPD Golkar DKI segera menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). "Tapi karena waktunya sudah mepet, maka kami akan mencari penggantinya dengan status pelaksana tugas (Plt)," beber dia.
Untuk mengisi kekosongan kepemipinan tersebut, DPD Golkar DKI akan segera melakukan rapat pleno. "Kami akan melakukan rapat pleno dalam waktu dekat, untuk mencari caretaker atau Plt," tutur Wakil Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ashraf Ali.
BACA JUGA: Jokowi Dijamin Tak Terlibat Proyek Transjakarta Karatan
Ashraf mengungkapkan, gelar pleno tersebut didasari AD/ART Partai Golkar. Siapapun figur kader Golkar, bisa menjadi ketua DPD I Golkar DKI Jakarta. "Mekanismenya siapa saja bisa menjadi ketua DPD. Sistem yang dimiliki Partai Golkar kan tidak aneh-aneh," imbuh dia.
Mengenai posisi Prya yang menjabat sebagai wakil ketua DPRD DKI Jakarta, Ashraf menuturkan, tidak bisa dilakukan Penggantian Antar Waktu (PAW). "Untuk PAW kan minimal tujuh bulan batas waktunya," kata dia.
Sementara untuk mendulang dukungan dari masyarakat Jakarta dalam Pemilu 2014, Ashraf mengaku menggencarkan kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat. Seperti menggelar pengobatan gratis medical check up bagi lansiadi Kelurahan Pasar Manggis, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Ashraf Ali mengatakan, pengobatan gratis akan terus dilaksanakan hingga 5 April 2014. Pengobatan cara demikian di rumah sakit atau klinik, biasanya dikenakan biaya kepada pasien.
"Makanya saya bantu supaya memudahkan masyarakat memeriksakan kesehatannya tanpa dipungut biaya apapun," tukas dia. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua PDIP Pastikan Jokowi Kenal Michael Bimo
Redaktur : Tim Redaksi