Berita Duka: Dua Dokter di Makassar Meninggal Dunia akibat Corona

Sabtu, 26 Desember 2020 – 01:59 WIB
Pihak Unismuh Medical Center saat melakukan tes usap kepada dokter yang menangani pasien COVID-19 di Sulsel. Foto: ANTARA/HO-dr Dian

jpnn.com, MAKASSAR - Dua dokter anggota IDI Makassar bernama Dr Leonard Hasudungan dan Dr Robert Vincentius Philips meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

"Kabar duka ini menambah deretan dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusiaan COVID-19 yang tercatat sudah delapan dokter," kata Ketua IDI Makassar DR dr Siswanto Wahab Sp KK (K) di Makassar, Kamis.

BACA JUGA: Simpatisan FPI di Kalteng Ditangkap, Kasusnya Lumayan Bikin Heboh Medsos

"Ini menjadi kehilangan mendalam bagi IDI Kota Makassar," ujarnya didampingi humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin.

Ia berharap dengan kehilangan rekan sejawat semoga bisa menyadarkan masyarakat Makassar agar jangan anggap remeh pandemi COVID-19 yang saat ini tingkat penyebarannya lebih masif akibat klaster pilkada dari awal penyebaran virus corona.

BACA JUGA: Tak Terima Diputusin, Alfesius Kirim Video Tak Senonoh ke Ortu Mantan, Heboh

Untuk itu, IDI Kota Makassar menghimbau masyarakat agar tetap waspada serta disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan mengingat Makassar masuk zona merah sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran , sosial dan pendidikan perlu diketatkan kembali.

Saat ini tingkat penularan kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak.

BACA JUGA: Julius Mashur Bawa Kabur Sepeda Motor Korban Kecelakaan, Parah!

”Okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah, penularannya tinggi,” jelas Dr Anto

Ia mengatakan tingginya penularan COVID-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari rasio kasus positif harian yang mencapai 24,2 persen.

Sementara rasio kasus positif dalam sepekan 18,3 persen. Rasio kasus positif ini jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

Kasus aktif di Indonesia juga terus meningkat secara signifikan, yaitu 40 persen selama bulan Desember dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Saat ini jumlah kasus aktif sudah mencapai 103.000, penularan COVID-19 dikhawatirkan bakal semakin meningkat selama liburan Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA: Simpatisan FPI yang Hina Pemerintah di Medsos Ternyata Punya 35 Akun

”Karena itu, IDI Makassar mendukung pemerintah untuk mengetatkan protokol kesehatan selama hari libur nanti,” ujarnya.(antara/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler