Berita Duka: Hendak Melompat, Anak Koin Terpeleset, Jatuh Terbentur Besi

Rabu, 21 Juni 2017 – 05:48 WIB
Jenazah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, CILEGON - Jaya Effendi (18), warga Lingkungan Sukasenang RT 01 RW 02 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten, ditemukan tewas di perairan sekitar Dermaga III Pelabuhan Merak, Selasa (20/6) sekira pukul 10.00 WIB.

Informasinya, kejadian itu bermula saat Effendi dan tiga temannya menjalani aktivitas sebagai anak koin di KMP Elisia yang akan berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni, Senin (19/6) sekira pukul 00.10 WIB.

BACA JUGA: Astaga, Anaya Tewas Mengenaskan Setelah Diserang Babi Peliharaannya

Saat ingin meloncat, korban terpeleset dan jatuh terkena bantalan besi pinggiran kapal dan selanjutnya tercebur ke laut dengan posisi telungkup.

Saat jatuh, dada korban mengenai permukaan air terlebih dahulu dan korban tidak kembali muncul ke permukaan.

BACA JUGA: Duel Maut dengan Seekor Babi, Digigit Bagian Itunya…Tewas

Ketiga rekan korban langsung mencari di sekitar lokasi kejadian bahkan hingga ke Dermaga II dan Dermaga IV Pelabuhan Merak, tetapi tak berhasil menemukan korban.

Kepala Kepolosian Sektor Kawasan Plebuhan (KSKP) Merak Tesyar R Prayitno mengatakan, pasca kejadian rekan-rekan korban sempat melakukan pencarian, tetapi tidak berhasil menemukan korban.

BACA JUGA: Ngeri! Dalam Sehari Ada Dua Mayat Ditemukan

"Mereka diam-diam dan tidak laporan, tahu-tahu temannya bilang ke orangtua korban," katanya kepada Radar Banten (Jawa Pos Group), Selasa (20/6).

Setelah menerima laporan itu, lanjut Tesyar, orangtua korban langsung melapor ke KSKP dan ia langsung berkoordinasi dengan Badan Sar Nasional (Basarnas) dan Polisi Air (Polair).

"Karena sudah hampir dua hari kami kira sudah terbawa arus tapi ternyata masih di sekitar lokasi," ungkapnya.

Tesyar memastikan pengamanan yang dilakukan pihak keamanan ASDP, petugas KSKP Merak, dan jajaran tim yang terlibat telah optimal. Namun, tak jarang para anak koin mencuri-curi kesempatan tanpa sepengetahuan petugas.

"Dari hasil pemeriksaan teman-teman korban mengaku tahu bahwa ada larangan anak koin beroperasi. Mereka tidak ketahuan karena lompat dari sisi kiri atau sisi sebelah laut," tuturnya.

Tesyar mengaku telah melakukan upaya pelarangan anak koin untuk beroperasi di sekitar Pelabuhan Merak.

Pihaknya bahkan telah mengumpulkan RT, RW, lurah, dan warga sekitar dalam dua bulan terakhir. "Kami sudah kumpul tiga kali untuk melarang anak koin operasi di Pelabuham Merak, namun tetap saja ada beberapa yang mencuri-curi. Kami minta pengguna jasa penyeberangan juga tidak memberi uang pada mereka, kalau penumpang melempar nanti mereka akan tetap mencari-cari, " pungkasnya.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Merak Harno Trimadi mengatakan, secara prinsip anak koin tidak boleh masuk ke pelabuhan.

Namun, bila memaksa, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak. “Kami sudah pernah mengumpulkan RT, RW, dan tokoh masyarakat untuk membantu malarang anak koin beroperasi. Kalau begini berarti ada orang yang melanggar," ungkapnya.

Kata Harno, para anak koin sering kali naik dari area movable brage (MB) dan pintu akses-akses MB. pihaknya mengaku akan mengkaji ulang untuk menangani permasalaha anak koin dengan baik.

"Nanti kita kaji pelan-pelan, sebenarnya anak koin sudah berkurang tapi kenapa sekarang malah ramai lagi," ujarnya.

Sementara itu, Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Mario Sardadi Oetomo mengatakan, pihaknya telah melakukan razia, memberi imbauan, dan memberi tahu perihal larangan itu.

Namun, meski begitu mereka tetap saja melakukannya sehingga terjadi insiden yang menewaskan satu warga Kelurahan Tamansari. "Kami harap ini jadi cerminan untuk kita semua, tapi tetap hal ini akan menjadi evaluasi kami," ungkapnya.

Mario mengungkapkan, akses masuk para anak koin saat ini kebanyakan melalui kantor TNI AL Banten. Karenanya, lokasi tersebut ke depan akan lebih dijaga ketat untuk menghindari kejadian serupa.

"Kalau dulu memang bisa masuk dari TTM (Terminal Terpadu Merak), karena sekarang dibangun Dermaga VI jadi sudah tidak bisa lewat lagi. Di Lanal juga sudah kami pagar tapi mereka masuk dari gorong-gorong pagar, nanti akan kami buat agar tidak bisa dilintasi termasuk berkoordinasi dengan Lanal," ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 01 Lingkungan Sukasenang Rahmatullah mengatakan, telah melarang warganya agar tidak mencari koin di Pelabuhan Merak.

Namun, lantaran faktor ekonomi warganya tetap mencari penghasilan dari menjadi anak koin di Pelabuhan Merak.

"Di sini ada sekira 12 orang yang menjadi anak koin, entah kenapa memang empat orang itu yang terbilang cukup berani malam hari beroperasi," katanya. (mg01/ibm/ags)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Maut! Dua Sahabat Itu Dikubur Berdekatan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
anak koin   Tewas  

Terpopuler