jpnn.com, BATAM - Kecelakaan maut memisahkan Daffa, 14, dengan kedua sahabatnya, Yusuf Adjik, 14, dan Muhammad Rayhan Arrazi, 14.
Sabtu (17/6) subuh sehabis sahur dan salat Subuh ketiganya bersepeda santai dari rumah mereka di Legenda Bali, Batamkota menuju Jembatan Barelang. Tapi nahas, takdir memisahkan Daffa dengan kedua sahabatnya.
BACA JUGA: Keluarga Wiwid: Kenapa Dia Setega Itu Bunuh Calon Istrinya, Motifnya Apa?
Yusuf dan Rayhan menjadi korban kecelakaan lalu lintas di dekat Mako Brimob Polda Kepri pada pukul 06.00 WIB.
"Kami berencana mau duduk-duduk di Jembatan Barelang," kata Daffa saat ditemui di Pemakaman Taman Langgeng, Seipanas, Sabtu (17/6).
BACA JUGA: Pengakuan Asworo Usai Habisi Nyawa Kekasihnya Jelang Menikah, Enteng Banget....
Daffa mengatakan selama perjalanan menuju ke Jembatan Barelang, tidak ada firasat akan terjadi hal yang buruk. Ketiganya menikmati udara pagi yang masih segar, sesekali mereka berhenti melepas penat.
Masih terekam jelas di ingatan Daffa, mereka bertiga sembari istirahat masih bercanda dan tertawa. "Kami bersepeda di tepi-tepi saja," ujarnya.
BACA JUGA: Sadis, Asworo Tega Habisi Nyawa Calon Istrinya karena Bokek
Begitu sesampai dekat Mako Brimob, tiada klakson ataupun teriakan. Tiba-tiba mobil jenis pick up menghantam ketiga sahabat ini. "Saya tidak tahu, tiba-tiba sudah ditabrak," tuturnya.
Adjik dan Rayhan terpental ke sisi kanan mobil, sedangkan Daffa terpental ke sisi kiri. Siswa yang tahun ini sudah duduk di kelas 9 SMPN 43 Batamkota ini mengatakan, sempat melihat kedua sahabatnya dihantam bagian depan mobil mobil Grand Max BP 8969 DJ.
Sedangkan dirinya hanya kena serempet oleh kaca spion mobil pembawa sayur tersebut.
"Saya tidak lihat, karena mobilnya datang dari arah belakang kami, Batuaji menuju ke Barelang," ujar Daffa.
Daffa masih sadar setelah ditabrak. Sedangkan kedua sahabatnya sudah tak sadarkan diri. Baik Daffa maupun Adjik dan Rayhan langsung dibawa oleh Brimob Polda Kepri ke RSUD Embung Fatimah.
Namun nyawa Adjik dan Rayhan tidak tertolong lagi. Sementara itu sopir yang menabrak ketiganya sempat kabur. Pada akhirnya diamankan anggota Brimob Polda Kepri.
Pemakaman dua sahabat itu, dilaksanakan Sabtu (17/6) pukul 13.00. Pertama yang dikuburkan adalah Adjik, setelah itu baru Rayhan. Saat bersepeda mereka saling bersisian, saat dikubur pun keduanya juga begitu.
Sengatan terik matahari tak menyurutkan para pelayat datang ke Pemakanan Taman Langgeng.
Orangtua, sanak keluarga, teman-teman Adjik dan Rayhan mengiringi keduanya ke tempat peristirahatan terakhir mereka.
Baik orangtua Adjik dan Rayhan, tak kuasa menahan tangisnya. Bapak Rayhan, Huzen mengatakan dirinya ikhlas dengan kepergian anaknya.
Mengenai pengemudi pick up yang menabrak anaknya, Huzen mengaku belum memikirkannya. "Belum ada terpikir apa pun, yang jelas mereka bisa diproses sesuai hukum yang ada," tuturnya.
Kaden Gegan Polda Kepri AKBP Aji Bambang Pamungkas membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan anggotanya langsung turun, begitu melihat kejadian tersebut.
"Quick Respon kami dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan dari informasi yang diterimanya, sopir dan empat penumpang lainnya sempat bersembunyi di Perumahan Laguna Mas. Tapi anggota Brimob menemukan mereka berdasarkan informasi masyarakat.
Sopir pick up maut tersebut, Imat Rohimat, 30, sudah diserahkan pihak Brimob Ke Satlantas Polresta Barelang, untuk diproses lebih lanjut.
"Penyidikan di Polresta, kami hanya membawa korban dan mengamankan pelaku saja," ujarnya.
Sopir Mengantuk dan Urinenya Mengandung Alkohol
Petugas kamar jenazah RSUD, Umar mengatakan korban Adjik menderita luka parah di bagian kepala, wajah, dan seluruh tubuh dipenuhi luka. Hal ini disebabkan karena korban ikut terseret saat kecelakaan. Sedangkan Rayhan menderita luka parah di bagian leher.
"Lehernya patah, dan hampir sama dengan Adjik, sekujur tubuh dipenuhi dengan luka akibat terseret mobil," ujarnya.
Kedua korban dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan tidak bernyawa. "Meninggal di tempat, karena luka yang diderita keduanya sangat parah, sedangkan temannya hanya terluka di bagian pinggang," kata Umar.
Orang tua Daffa, Evi tidak bisa menyembunyikan persaan sedih dan berdukanya atas kecelakaan yang menimpa Daffa dan teman akrabnya yang meninggal akibat kecelakaan maut tersebut.
"Saya sangat berduka, karena mereka itu sangat dekat dengan putera saya," kata Evi, karyawan Batam Televisi ini.
Walaupun begitu dia mendoakan keluarga yang tengah berduka bisa bersabar dalam menghadapi cobaan ini. "Kita berdoa bersama-sama semoga yang ditinggalkan bisa sabar," ujarnya.
Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polresta Barelang, Iptu Efendi Marpaung menuturkan ketiga remaja tersebut diketahui ingin berolahraga sepeda ke Jembatan Barelang, di tengah perjalanan mereka tiba-tiba ditabrak mobil Grand Max yang tengah melaju kencang dari belakang.
"Nahas dua teman mereka meninggal karena ditabrak serta terseret, sedangkan yang satunya berhasil selamat," kata Efendi.
Dia mengungkapkan saat ini sopir sudah diamankan di Polresta Barelang, sebelumnya tim juga telah turun ke lokasi kejadian.
Kedua remaja yang meninggal sempat dibawa ke RSUD sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Sopir sudah kami amankan untuk dimintai keterangan, kita gali dulu penyebab laka ini," sebutnya lagi.
Efendi menambahkan, setelah sopir dites urine hasilnya ditemukan 0,6 persen alkohol, namun menurutnya kadar sedemikian tidak menyebabkan mabuk. "Sementara karena kelalaian ngantuk," ungkapnya. (ska/cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillah, Kakak dan Adik Tewas saat Mau Mendaftar Sekolah
Redaktur & Reporter : Soetomo