Berita Duka: Ibu Hamil di Sukabumi Meninggal Akibat COVID-19

Kamis, 17 September 2020 – 00:13 WIB
Ilustrasi petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9). Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja

jpnn.com, SUKABUMI - Seorang ibu hamil asal Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia karena mengidap COVID-19.

Wanita berusia 41 tahun tersebut diketahui terkonfirmasi positif setelah menjalani pemeriksaan usap (swab) di salah satu rumah sakit.

BACA JUGA: Anies Baswedan: Siang Ini Kami Kehilangan Pemimpin Terbaik

"Almarhumah sudah dikebumikan yang proses pemakamannya sesuai protokol COVID-19," kata perwakilan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia, Rabu (16/9).

Menurutnya, dari hasil tracing dan tracking ternyata yang bersangkutan tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah zona merah maupun kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.

BACA JUGA: Bripka Polwan Christin Tewas Saat Hendak ke Kantor, Kapolres: Sedang Diselidiki

Hanya saja, pernah melakukan pemeriksaan kehamilan di dua klinik berbeda, salah satunya di klinik yang berbatasan dengan Bogor.

Informasi yang dihimpun, wanita tersebut usia kandungannya sudah lima bulan dan janinnya pun ikut meninggal dunia.

BACA JUGA: Tersangka Penusuk Syekh Ali Jaber Ada yang Menyuruh?

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan tracing kepada keluarganya dengan melakukan pemeriksaan swab dan rapid test.

Dengan bertambahnya satu kasus baru yang meninggal dunia akibat COVID-19, hingga saat ini sudah ada empat warga yang meninggal dunia.

Bahkan kasus sebaran virus ini di Kabupaten Sukabumi setiap harinya terus bertambah.

"Untuk mengungkap kasus COVID-19 yang belum ditemukan, kami terus melakukan pemeriksaan usap secara massal kepada warga dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum, guru, tenaga kesehatan, suspek dan lainnya," ujarnya.

Eneng mengatakan, tidak menutup kemungkinan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi akan terus bertambah karena pihaknya saat ini gencar melakukan pemeriksaan usap yang bisa saja hasilnya ada yang positif, namun demikian pihaknya berharap tidak ada lagi warga yang tertular.

Maka dari itu, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, warga diimbau untuk patuh terhadap peraturan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun yang benar dan menjaga jarak. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler