jpnn.com, BALI - Seorang pendaki gunung bernama Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba, 23, meninggal dunia akibat tergelincir dan masuk jurang saat mendaki puncak Gunung Batur, Kintamani, Bali.
Korban jatuh dalam jurang saat menggelar tikar untuk istirahat sejenak setelah berhasil mendaki hingga puncak.
BACA JUGA: Pembunuh dan Pemerkosa Pelajar MTSN di Tanjungbalai Akhirnya Terungkap, Oh Ternyata
”Korban tergelincir masuk jurang saat hendak istirahat di puncak Gunung Batur, Kintamani, Bali,” kata Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, seperti dilansir dari Antara pada Minggu (8/3).
Sulhadi menuturkan, pada Minggu (8/3) sekitar pukul 00.30 Wita, korban bersama delapan orang rekan pergi ke Gunung Batur. Mereka berboncengan motor. Ada lima motor berangkat menuju Gunung Batur, Kintamani, dari Gianyar. Korban bersama rekannya tiba di Pura Jati pukul 02.00 Wita. Selanjutnya, bersama-sama melakukan pendakian. Pukul 04.00 Wita, rombongan tiba di puncak Gunung Batur.
BACA JUGA: Pembunuh Kadus Ini Tak Diberi Ampun, Langsung Ditembak Mati, Dooor!
”Setelah mendaki sampai di puncak gunung, selanjutnya korban bersama saksi menggelar tikar untuk istirahat di pinggir tebing. Tepatnya sebelah kiri padmasana puncak Gunung Batur. Saat tiduran tanpa disadari, korban terpeleset hingga terjatuh ke jurang,” ujar Sulhadi.
Rekan korban dibantu pendaki lain dan petugas BKSDA dan kehutanan, serta masyarakat melakukan evakuasi korban. Selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Kintamani. Personel Polsek Kintamani dan Satreskrim Polres Bangli bersama tim melakukan identifikasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas juga meminta keterangan para saksi.
BACA JUGA: Lima Kali Terjadi Gempa Guguran, Diharapkan Pendaki Tidak ke Gunung Merapi
BACA JUGA: Bu Nursiah Kaget dan Histeris Saat Masuk Kamar Putrinya Tadi Pagi
”Hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Kintamani terhadap korban, ditemukan luka patah di leher, luka robek di pipi kiri, luka lecet di dahi kiri, keluar darah di hidung, dan luka lecet di bagian punggung dan pantat. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain,” terang Sulhadi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi