jpnn.com, BIMA - Lukman (34) meninggal dunia pada Selasa (28/12). Pengepul besi bekas itu menghembuskan napas terakhir setelah suntik vaksin di Bima.
Kematian Lukman tersebut lantas menimbulkan tanda tanya, apakah karena vaksin atau bukan.
BACA JUGA: Berpapasan dengan Polisi, ZZ Todongkan Senjata, Dor Dor
Kadis Kesehatan Bima dr Faturrahman pun terpaksa turun tangan.
Kadiskes Faturrahman mengatakan tim medis melakukan proses skrining dan observasi sesuai standar operasional prosedur (SOP) sebelum dan setelah melakukan suntik vaksin.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Kasus Kasur Inoac Palsu, Ternyata
Mulai dari menanyakan riwayat penyakit dan mengecek kondisi kesehatan korban.
Faturrahman menjelaskan korban mengaku kepada petugas tidak ada riwayat penyakit dan tidak merasakan apa-apa setelah disuntik.
BACA JUGA: Kasus Anak Kiai di Jombang, Kapolda Jatim Irjen Nico Mengaku Didatangi
Apakah meninggal karena vaksin? Kadiskes dr Fathurrahman mengatakan secara global dosis vaksin dipastikan aman.
Namun, dengan catatan sasaran vaksin atau pengguna vaksin, sebelum divaksin harus terbuka menjelaskan apa riwayat penyakit yang diderita.
“Kejadian ini sama sekali tidak diinginkan.
Prosedur vaksinasi sudah dijalankan sesuai SOP. Termasuk telah dikuatkan dengan dokumentasi,” kata Kadiskes dr Faturrahman.
Korban saat sebelum dan sesudah divaksin, kata Kadiskes, sama sekali tidak menjelaskan dan berterus terang tentang riwayat penyakitnya dan tengah mengonsumsi obat jenis apa.
“Program vaksinasi harus tetap jalan karena memang program nasional. Kalau ada peristiwa seperti ini, murni kasuistis dan sama sekali bukan karena akibat dan atau penyebab utama vaksin,” tegasnya.
Atas meninggalnya korban, kata Kadiskes, pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan menolak untuk autopsi.
Korban akan dimakamkan di Lombok Timur. Selasa kemarin jenazah Lukman langsung diantar menuju kampung halaman di Desa Segenit Kabupaten Lombok Timur.
Terkait pemberangkatan jenazah, pemerintah akan menanggung semua kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan. (JPNN Bali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indekos Mewah di Malang Mendadak Riuh, Waduh!
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha