Berita Duka, Manajer PLN Meninggal Dunia, Terapung di Aceh Singkil

Minggu, 20 Oktober 2019 – 17:40 WIB
Mangatas Gultom (33) Manajer Jaringan PLN Nias yang hilang kontak sejak tanggal 2 Oktober 2019 ditemukan tewas terapung di perairan Aceh Singkil, Senin (14/10) oleh nelayan. Kini jasadnya berada di RSU Aceh Singkil. (ANTARA/

Mangatas Gultom, 33, Manajer Jaringan PLN Nias yang sebelumnya dilaporkan hilang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan jasadnya terapung di laut Aceh Singkil, Senin (14/10) pagi.

Kepastian jasad Mangatas itu disampaikan oleh pihak keluarganya yang sedang berada di Nias ketika dikonfirmasi ANTARA, Senin sore.

BACA JUGA: Biduan Organ Tunggal Tewas Dikeroyok dan Dilempari Batu, Tragis!

"Benar, itu jasad adik kami yang hilang itu. Dia pakai baju dan celana serta sepatu seperti yang ditemukan para nelayan itu,” ujar kakak ipar korban sembari menangis.

Sesuai dengan rencana, malam ini kakak ipar korban akan berangkat dari Nias untuk menuju Aceh Singkil. Demikian juga dengan pihak keluarga yang dari Medan akan bergerak menuju RSU Aceh Singkil.

BACA JUGA: KPK Geledah Ruang Kepala Dishub Terkait Kasus Suap Wali Kota Medan

Kabar ditemukannya jasad Mangatas Gultom setelah nelayan yang berada di kawasan Pulau Mangkir Besar, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, melihat ada jasad yang terapung di laut.

Setelah didekati, ternyata sesosok mayat manusia. Hal itu langsung disampaikan kepada Kepala Dinas Perikanan melalui Kabid Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Aceh Singkil.

BACA JUGA: Ahmadah Meninggal Dunia Lantaran Salah Potong, Dikira Ranting Ternyata Kabel Listrik

Mendapat laporan itu, tim bergerak melakukan evakuasi dan berhasil membawa jenazah ke RSU Aceh Singkil dengan kondisi bagian tubuh korban sudah rusak sebagian.

Dari dompet korban ditemukan SIM atas nama korban dan juga sejumlah kartu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban Mangatas Gultom sejak tanggal 2 Oktober 2019 putus kontak dengan keluarganya.

Hanya saja dalam manifes kapal fery Victory tujuan Nias-Sibolga ada nama korban tertulis. Dan juga sempat terekam CCTV kapal. Hanya saja sesampainya kapal di Sibolga, korban tidak terpantau lagi.

Setelah putus kontak dengan Mangatas Gultom, pihak keluarga langsung bergerak mencari tahu apa yang terjadi.

Abang korban, Waldeman Gultom bersama dengan kakak ipar korban langsung turun ke Nias untuk membuat pelaporan ke Polres Nias atas hilangnya korban. Pihak keluarga pun terus melakukan pencarian di Sibolga, Taput, Medan, dan beberapa daerah lain, tetapi tidak ditemukan juga.

“Saya abangnya yang nomor 3 langsung datang dari Batam setelah mendapat kabar adik kami Mangatas putus kontak dengan keluarga. Demikian juga kakak yang dari Purwokarta langsung turun. Keluarga yang di Medan juga sudah melakukan upaya pencarian tetapi belum juga berhasil ditemukan," ungkapnya beberapa waktu lalu sewaktu berada di Sibolga bersama kerabat marga Gultom yang ada di Sibolga dan Tapanuli Tengah.

BACA JUGA: Evakuasi Sopir Grand Max Tertusuk Besi Tembus Dada dalam Kecelakaan, Dramatis!

Korban Mangatas Gultom meninggalkan seorang putri yang baru berusia 6 bulan dan seorang istri boru Sinaga yang tinggal di Medan.(ant/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler