Berita Duka, Marco Fernando Meninggal Mengenaskan di Depan Markas Paldam VI Mulawarman

Jumat, 14 Juni 2019 – 10:07 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Marco Fernando Mancini Singal meninggal dunia setelah dianiaya di depan markas Peralatan Angkatan Darat (Paldam) VI Mulawarman (Mlw), Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (12/6).

Sejumlah warga langsung melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polsek Balikpapan Utara.

BACA JUGA: Berita Duka: Pejabat Pemprov Jabar Meninggal di RSHS Bandung

Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Petugas juga mengevakuasi korban yang diketahui tunarungu dan tunawicara tersebut ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).

BACA JUGA: Berita Duka, I Wayan Losmen Meninggal Dunia dengan Mengenaskan di Lokasi Kejadian

“Pelakunya dua orang pakai motor. Korban dihantam menggunakan besi panjang. Saat terjatuh dari motor, berkali-kali dipukul,” ujar Ahmad, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian.

Tim gabungan dari Satuan Reskrim Polres Balikpapan bersama Polsek Balikpapan Utara lantas melakukan penyelidikan untuk mencari pembunuh Marco.

Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, pelaku mengarah kepada Rani Maulana.

Sebab, beberapa waktu lalu Rani sempat terlibat cekcok dengan korban. Tak butuh waktu lama bagi petugas untuk meringkus Rani.

Rani pun mengakui perbuatannya. Dia mengaku membunuh Marco bersama Surya Nata Kesuma. Rani dan Surya sama-sama berprofesi sebagai juru parkir (jukir).

“Pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam. Tepatnya jam 9 pagi ditangkap kedua pelaku. Ini hasil kerja keras tim gabungan Satreskrim Polres dan Polsek Balikpapan Utara,” beber Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta.

Wiwin menambahkan, kedua pelaku dan korban saling mengenal. Mereka juga tergabung dalam satu komunitas karena sama-sama tunarungu dan tunawicara.

Aksi pembunuhan berencana itu dilatarbelakangi dendam lama. Korban dengan Rani sempat terlibat keributan di kawasan Lapangan Foni sehari sebelum Lebaran.

“Mereka berdua menggunakan sepeda motor menuju ke tempat mangkal korban di Sumber Rejo,” imbuh Wiwin.

Melihat Marco sedang asyik nongkrong, kedua pelaku menunggu hingga korban pulang.

Sekitar pukul 01.00 Wita, korban pulang seorang diri. Kedua pelaku langsung membuntuti.

Rani mengendarai sepeda motor matik, sedangkan Surya dibonceng sambil memegang shock motor.

Saat Marco sampai di TKP, motor korban dipepet dari sebelah kiri. SN langsung memukul korban di atas motor satu kali. Terkena di bagian belakang kepala.

“Sekali pukul langsung jatuh ke aspal. Kedua pelaku berhenti, kemudian memukul lagi berkali-kali kepala dan badan korban serta menginjak-injak korban,” paparnya.

Setelah melihat korban tidak bergerak dan warga sudah mulai berdatangan, kedua pelaku pun langsung melarikan diri. Keduanya pulang ke rumah masing-masing untuk bersembunyi.

“Tim gabungan bekerja keras mengumpulkan informasi dari saksi-saksi. Kami amankan RN di rumahnya, begitu juga SN di rumahnya,” katanya.

Agar dapat memudahkan pemeriksaan pelaku, kepolisian menggunakan seorang penerjemah bahasa.

“Hasil pemeriksaan, pelaku mengakui dan menceritakan secara gamblang kejadian tersebut. Motifnya balas dendam,” tandasnya. (pri/cal/k1)

Klik Juga Video Paling Banyak Dicari hari ini:

 


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler