jpnn.com, KUPANG - Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kehilangan seorang politikus lintas zaman, EP da Gomez, yang meninggal dunia di Maumere, Flores pada usia 79 tahun, Senin, (18/5).
"Semasa hidupnya, EP da Gomez adalah pribadi dan lebih khusus politisi lintas zaman," kata Politikus PDIP NTT Emanuel Kolfidus kepada ANTARA di Kupang, Senin, (18/5).
BACA JUGA: Berita Duka, dr Irsan Nofi Hardi Lubis Meninggal Dunia karena Corona
Dia mengemukakan hal itu, ketika dimintai komentar seputar figur EP da Gomez, yang meninggal dunia pada Senin (18/5).
Dikatakan, almarhum adalah pribadi yang teguh dalam prinsip, keras dalam sikap.Namun bersahabat dalam politik dan fair dalam berdemokrasi.
BACA JUGA: Berita Duka: Muhammad Amin Meninggal Dunia, Masih Muda
Dia mengatakan, amarhum adalah figur yang selalu dekat dengan orang muda, menjadi teman diskusi yang hangat dan motivator ulung.
"Ia politisi sekaligus penulis otodidak yang luar biasa, bahkan dirinya bisa disebut sebagai buku sejarah Kabupaten Sikka bahkan NTT," kata Emanuel Kolfidus yang mengaku banyak belajar politik dari almarhum.
BACA JUGA: Peringatan Serius dari Pengamat Intelijen, Semua Harus Waspada!
Almarhum, menurut dia, sangat tekun mengumpulkan perjalanan sejarah, secara rinci, tuntun dan lengkap, lalu menuangkan dalam berbagai buku.
"Kabupaten Sikka dan NTT kehilangan seorang tokoh politik lintas zaman," kata Emanuel Kolfidus.
Pada usianya ke 79 tahun, EP da Gomez meluncurkan buku ke-29 berjudul "Memaknai Nilai Ketokohan dan Kepemimpinan," yang mengupas cerita sekilas tentang Frans Seda, VB da Costa, Ben Mang Reng Say, P.S. da Cunha, dan Laurentius Say.
Buku pertamanya berjudul, PDI, Pemilu dan DPRD Kabupaten Sikka. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo