jpnn.com, MANGGARAI - Tiga pelajar warga kampung Purang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tewas tersambar petir pada Selasa pukul 14.30 Wita.
Bupati Manggarai Deno Kamelus yang dihubungi ANTARA dari Kupang, membenarkan adanya peristiwa yang merengut tiga pelajar yang tewas akibat tersambar petir.
BACA JUGA: Innalillahi, Amiruddin Meninggal Dunia Saat Mengemudi Mobil
"Benar ada tiga orang pelajar yang disambar petir saat sedang berteduh dalam satu pondok milik warga di kawasan persawahan di Purang," kata Deno Kamelus.
Orang nomor satu di Kabupaten Manggarai ini mengatakan Wakil Bupati Manggarai, Viktor Madur segera ke Purang untuk menemui keluarga para korban yang tertimpa musibah bencana itu.
BACA JUGA: Pasangan Selingkuh Terjaring Tim Razia Antisipasi COVID-19, Prianya Dijemput Istri di Kantor Polisi
Ia mengatakan, peristiwa yang dialami ketiga korban merupakan bencana alam sehingga para korban akan mendapat santunan dari pemerintah setempat.
"Kejadian yang menimpa ketiga korban itu masuk dalam kategori bencana, sehingga tentu pemerintah memberikan santunan terhadap para korban yang tertimpa bencana sambaran petir," tegas Bupati Deno.
BACA JUGA: Satu Lagi Anggota Dewan dan Istrinya Dinyatakan Positif COVID-19
Sementara itu Sirilus Siswanto, warga Kecamatan Rahong Utara yang dihubungi secara terpisah mengatakan kejadian yang menimpa ketiga korban terjadi saat daerah itu sedang diguyur hujan lebat.
"Pada saat kejadian itu memang sedang terjadi hujan lebat disertai petir," kata Sirilus.
BACA JUGA: ASN Polda Sumut yang Positif COVID-19 Ternyata Memiliki Riwayat Penyakit Ini
Menurut dia, pada saat kejadian itu ketiga korban yaitu Riki, Irono dan Bian sedang berteduh dalam satu pondok dan bermain game menggunakan gawai. "Kejadian yang dialami ketiga korban terjadi saat hujan lebat," kata Sirilus.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi