jpnn.com, PALANGKA RAYA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah KH Anwar Isa meninggal dunia, Rabu (16/9).
KH Anwar Isa yang juga imam besar Masjid Nurul Islam tersebut wafat di usia 74 tahun.
BACA JUGA: Berita Duka, Penyanyi Legendaris Meninggal Dunia
Sebelum meninggal dunia, Kiai Anwar Isa sempat dirawat selama dua minggu di RSUD Doris Sylvanus.
Jenazah Kiai Anwar Isa alam dimakamkan di kompleks pemakaman Muslim, Bengaris, Kota Palangka Raya, Kamis (17/9).
BACA JUGA: 13 Pasien COVID-19 Meninggal, Hanya 1 Tidak Punya Komorbid
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, Kota Palangka Raya, begitu mendapat informasi Ketua MUI provinsi setempat KH Anwar Isa meninggal dunia.
Orang nomor satu di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" itu, bahkan ikut mendampingi keluarga mengantarkan jenazah KH Anwar Isa ke rumah duka di kompleks Perumahan Kampung Baru, Kota Palangka Raya.
BACA JUGA: Pengakuan Alfin soal Motif Dirinya Menusuk Syekh Ali Jaber, Ya Ampun
"Innalillahi Wainnalillahirojiun. Atas nama pribadi dan pemerintah provinsi, kami turut berduka atas wafatnya Ketua MUI Kalteng, Ayahanda KH Anwar Isa," kata Sugianto saat berada di ruang ICU RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Rabu (16/9).
Dia mengaku sangat kehilangan dengan meninggalnya KH Anwar Isa yang juga Rois Syuriyah PWNU Kalteng tersebut pada Rabu pagi.
Sebab, menurut Sugianto, KH Anwar Isa merupakan panutan bagi umat dan masyarakat Kalteng, sekaligus guru bagi dirinya.
"Masyarakat kehilangan sosok beliau yang baik dan guru sekaligus orang tua bagi semua golongan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Beliau adalah tokoh panutan masyarakat," katanya.
Selama hidupnya, selain menjadi pemersatu umat dan juga panutan masyarakat, KH Anwar Isa juga rutin menjadi imam Salat di Masjid Raya Nurul Islam.
Namun, berdasarkan penuturan Wahyu Alfian, salah seorang warga kampung baru yang biasa salat di masjid tersebut, KH Anwar Isa dalam sebulan terakhir sudah jarang memimpin salat berjemaah.
Dia mengatakan dalam satu bulan terakhir jarang terlihat memimpin salat karena mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit.
Namun sesekali saat sudah mulai membaik dan pulang ke rumah, almarhum melaksanakan shalat di masjid.
"Sebelum beliau masuk rumah sakit, ada beberapa kali ikut salat berjemaah dan menjadi Imam. Namun setelah itu beliau diketahui sakit dan dirawat di rumah sakit," kata Wahyu Alfian. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo