jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek menggencarkan program magang dan studi independen bersertifikat bagi mahasiswa.
Program yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan selama satu sampai dua semester.
BACA JUGA: Suami Shandy Aulia Muncul, Pesan untuk Putrinya jadi Sorotan
Namun, tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.
“Kami sangat bangga kepada para mahasiswa yang sudah mulai magang dan studi di luar kampus. Mahasiswa didorong untuk merdeka, melengkapi dirinya dengan pengalaman nyata yang dicari dunia usaha dan industri,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesdirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktristek), Paristiyanti Nurwardani, Sabtu (23/10).
BACA JUGA: PKN 2021, Kemendikbud Ristek Gandeng Sejumlah Sutradara Beken
Paristiyanti mengatakan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini akan didukung dengan uang saku oleh pemerintah.
Dukungan uang saku ini merupakan terobosan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
BACA JUGA: Menu Burger King Indonesia Gandeng KineMaster
"Kami terus menyempurnakan program ini dengan harapan mahasiswa bisa lebih fokus dan bersemangat mencari pengalaman dan ilmu baru,” tuturnya.
Paristiyanti menyebutkan, karena banyaknya mahasiswa peserta program Kampus Merdeka, selain hampir 13 ribu mahasiswa peserta program magang dan studi independen bersertifikat, pihaknya membentuk tim verifikasi dokumen pencairan yang lebih besar agar tidak terjadi lagi keterlambatan pencairan uang saku.
“Uang saku Agustus dan September 2021 bagi mahasiswa peserta program ink sudah mulai cair 21 Oktober 2021 dan akan cair bertahap sampai dengan 27 Oktober 2021,” ujar Paristiyanti.
Pencairan uang saku program magang dan studi independen bersertifikat yang mulai cair sampai 27 Oktober 2021 akan langsung disusul pencairan uang saku bulan berikutnya pada akhir bulan ini.
Pencairan uang saku selanjutnya dipastikan pada setiap akhir bulan agar mahasiswa tetap terdukung biaya hidupnya selama mengikuti program. (esy/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Mesya Mohamad