jpnn.com, TOMOHON - Polisi masih terus menyelidiki kasus kematian Deasy Tuwo yang diduga dimangsa buaya di Ranowangko Tanawangko, Minahasa, Sulawewi Utara.
Perkembangan terbaru, Tim Dokter Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasik Oki terkejut dengan isi perut buaya bernama Merry itu, yang sudah mati, Minggu (20/1) di PPS Tasik Oki, Bitung.
BACA JUGA: Fakta Baru Kasus si Cantik Dimangsa Buaya, Ada 2 Keanehan
Di dalam perut buaya itu ternyata ada organ manusia. Diduga organ manusia itu milik korban Deasy Tuwo, yang dimangsa beberapa waktu lalu.
"Proses nekropsi (pemeriksaan kematian, Red) dimulai pada pukul 13.00 dan proses nekropsi selesai pukul 16.00. Dari hasil penelitian lewat mekanisme pembedahan, kami mendapati ada organ tubuh manusia mulai dari lengan hingga jari-jari yang masih bertautan dengan pakaian milik korban," ungkap Ketua Tim Dokter PPS Tasik Oki drh Dwielma Nubatonis.
BACA JUGA: Kata Petugas yang Mandikan Jenazah si Cantik Dimangsa Buaya
Saat memberikan penjelasakn, Dwielma didampingi drh Fahmi Agustiani yang juga disaksikan perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Provinsi Sulut dan Kepolisian Resor (Polres) Tomohon.
BACA JUGA: Tasman Disergap Buaya di Depan Istrinya
Dari hasil pemeriksaan itu, lanjutnya, diperkirakan buaya Merry mati Minggu (20/1) dini hari. Penyebabnya, karena drop akibat heatstrock. Salah satu penyebab karena faktor awal rescue buaya berbobot hampir 800 kg tersebut. Hal itu memperparah kondisinya setibanya di kawasan konservasi.
"Merry sudah mengalami drop, dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock. Artinya kondisi tubuh hewan ini mengalami panas hebat akibat terpapar sinar matahari dalam rentang waktu lama. Selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung. Selain itu, kondisi buaya ini juga mengalami obesitas," jelas Dwielma.
Ditambahkan drh Fahmi Agustiani, beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada.
"Barang bukti (tulang belulang) yang ditemukan dalam tubuh buaya dapat dikoordinasikan kembali ke pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik. Dan juga pihak keluarga korban. Setelah proses autopsi selesai bangkai buaya ini kita kubur ke TWA Batu Putih, Bitung pukul 17.00, Senin (21/1)," jelasnya.
Terpisah, Kapolres Tomohon AKBP Raswin Bachtiar Sirait menyatakan, lewat hasil autopsi jenazah buaya tersebut, pihaknya kini mulai memfokuskan diri ke penuntutan pemilik hewan buas tersebut.
BACA JUGA: Fakta Baru Kasus si Cantik Dimangsa Buaya, Ada 2 Keanehan
"Mulai ada titik terang, pascahasil autopsi yang kita terima. Nah, dari sini, kami siap memfokuskan penyidikan kasus ke tahap pemanggilan saksi yang juga sekaligus pemilik buaya. Tak tertutup kemungkinan bisa naik statusnya menjadi tersangka. Karena, tanpa dokumen administrasi yang lengkap memelihara hewan buas. Apalagi ini sudah jatuh korban jiwa," jelas Sirait. (MP/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Diseret Buaya, Ibunya Lompat ke Sungai, Heroik!
Redaktur & Reporter : Soetomo