Berita Terbaru Pembunuhan Sadis Terhadap Bu Supinah, Ngeri!

Sabtu, 06 Oktober 2018 – 14:23 WIB
Kapolres Sekadau AKBP Anggon Salazar Tarmizi memantau proses pemeriksaan Suheri di Mapolres, Kamis (4/10). Foto: Abdu Syukri/Rakyat Kalbar/JPNN

jpnn.com, SEKADAU - Misteri kematian Supinah (48) akhirnya terkuak. Warga Desa Peniti, Sekadau Hilir, Kalimantan Barat, itu dibunuh oleh Suheri (26).

Pelaku merupakan tetangga korban saat masih tinggal di Semanggis Raya, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau.

BACA JUGA: Astaga, Bu Supinah Salah Apa Hingga Dibunuh Secara Sadis?

“Saya pukul di (bagian) mukanya dengan kayu (gagang cangkul),” ujar Suheri di Mapolres Sekadau, Kamis (4/10).

Dia mengaku lima kali memukul korban. Sebelum kejadian, Supinah sedang berbaring di ruang tengah sembari menonton televisi.

BACA JUGA: Bu Supinah Dibunuh Secara Sadis di Rumah, Astaga Kondisinya

Suheri mengaku membunuh Supinah karena masih sakit hati kepada korban. Selain membunuh, Suheri juga mencuri perhiasan dan uang milik korban.

Pembunuhan itu bermula ketika Suheri datang ke Sekadau dari Sanggau untuk meminjam uang kepada Widodo yang merupakan tetangga Supinah.

BACA JUGA: Detik - detik Suami Bunuh Istri Dipicu Masalah Kayu Bakar

Pria kelahiran Lampung itu mengaku terlilit utang kepada seseorang di Mandor.

Namun, saat itu Widodo tidak di rumah. Suheri menunggu di warung yang berada tidak jauh dari rumah Widodo.

Saat itu Suheri bertemu dengan Supinah. Supinah kemudian melambai Suheri dan mengajak ke rumahnya.

Mereka berbincang di ruang tamu. Supinah sempat membuatkan kopi dan menawarkan makan kepada Suheri.

Mereka juga berbincang. Supinah menasihati dan memarahi Suheri. Pasalnya, rumah tangga Suheri kurang harmonis. Setelah itu, Supinah bergegas ke dapur.

“Saya langsung keluar tanpa pamitan, lewat depan. Dia (korban) sempat manggil dan bilang jangan nyasar lagi dengan bahasa kasar. Jangan ngembat anaknya orang,” beber Suheri menirukan ucapan korban.

Suheri tidak terima dengan ucapan itu. Tidak lama berselang Suheri kembali ke rumah korban.

Dia masuk lewat pintu belakang yang memang terbuka. Saat itu Suheri sudah membawa gagang pacul.

“Posisi korban berbaring miring. Kemudian korban nengok saya. Langsung saya pukul keningnya sambil pejam. Saya tidak hitung berapa kali. Paling sedikit lima kali,” kata Suheri.

Perbuatan Suheri membuat Supinah meninggal di tempat. Suheri lantas menuju kamar korban dan mengambil dompet. Suheri juga mengambil kalung yang dikenakan korban.

“Saya keluar lewat pintu belakang. Saya ambil uangnya dan dompet disisipkan di kayu di ruko dekat rumah korban. Kayu (gagang cangkul) saya buang. Setelah itu saya langsung ke Mandor ke rumah teman (pakai sepeda motor),” jelas Suheri.

Suheri sendiri ditangkap di rumah keluarganya di Mandor, Kabupaten Landak, Rabu (3/10).

Kapolsek Mandor Iptu Anuar Syarifudin menerangkan, awalnya dirinya mendapat informasi dari Kanit Resmob Polda Kalbar Kompol Aryo.

"Atas informasi itu, tim kemudian melakukan pengintaian di beberapa tempat yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pelaku," terang Anuar.

(Abdu Syukri dan Antonius/Ocsya Ade CP/Rakyat Kalbar/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-detik PNS dan Kekasihnya Membunuh secara Sadis, Ngeri!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler