Berita Terbaru tentang SBMPTN 2019

Sabtu, 08 Desember 2018 – 00:57 WIB
Ketua Panitia SNMPTN/SBMPTN Ravik Karsidi, yang Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Foto: Dok. UNS

jpnn.com, JAKARTA - Kemenristekdikti akan segera membentuk lembaga yang menyelenggarakan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2019. Namanya lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT), menggantikan peran Majelis Rektor PTN dalam menyelenggarakan SBMPTN.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) sekaligus Ketua Umum SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan, LTMPT tersebut dijadwalkan akan diluncurkan 3 Januari 2019. Namun dia belum bisa menjelaskan lebih detail, LTMPT tersebut apakah hanya menangani SBMPTN saja. Atau sekaligus dengan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

BACA JUGA: Kemendikbud Belum Tahu Model Baru SBMPTN 2019

Seperti diketahui SBMPTN merupakan seleksi masuk PTN berbasis ujian tulis. Sedangkan SNMPTN merupakan seleksi masuk PTN berbasis penelusuran prestasi akademik, minat, dan bakat. Sehingga seleksi menggunakan nilai rapor dan portofolio prestasi lainnya.

Ravik menuturkan persiapan pembentukan LTMPT berjalan dengan baik. ’’Insya Allah semua siap,’’ katanya, Kamis (6/12).

BACA JUGA: Siap Laksanakan Model Baru SBMPTN 2019

Siswa SMA tingkat akhir dan lulusan SMA 2018 serta 2017, yang ingin masuk PTN melalui SBMPTN, tidak perlu khawatir. Karena proses pelaksanaan tesnya seperti biasanya.

Ada sedikit perbedaan pelaksanaan ujian tulis SBMPTN selama ini dengan model baru yang nanti dikelola LTMPT. Selama ini siswa peserta SBMPTN hanya memiliki satu kali kesempatan untuk ikut ujian tulis. Kemudian nilai hasil ujian tersebut dijadikan bahan pemeringkatan. Lantas hasil pemeringkatan dijadikan acuan penetapan kelulusan SBMPTN.

BACA JUGA: Jadwal SNMPTN, UTBK, SBMPTN 2019, Masih Tentatif

Sementara itu pada sistem yang baru nanti, pelamar bisa mengikuti maksimal dua kali ujian tulis berbasis komputer (UTBK) SBMPTN. Bagi siswa SMA tingkat akhir, bisa memilih sesi ujian SBMPTN sebelum atau setelah ujian nasional (Unas).

Panitia rencananya membuka sebanyak 24 kali sesi UTBK. Rencananya digelar pada 30 Maret hingga 26 Mei. Setelah seluruh sesi UTBK tersebut selesai digelar, baru dibuka pendaftaran SBMPTN. Siswa kemudian mendaftar SBMPTN dengan mamasukkan nilai yang UTBK mereka dapatkan.

Sistem ini dinilai lebih transparan. Sebab siswa atau pelamar bisa mengetahui nilai yang mereka dapatkan. Kemudian panitia SBMPTN akan mengolah pendaftaran tersebut. Sistem baru ini juga memungkinkan pelaksanaan ujian tulis dilaksanakan menggunakan komputer. Sebab pelaksanaan ujiannya tidak serentak.

Sekjen Kemenristekdikti Ainun Naim menuturkan, setelah resmi dibentuk maka LTMPT akan segera membuka pengumuman pendaftaran untuk mengikuti UTBK. Rencanannya pendaftaran UTBK dilaksanakan pada 12 Januari sampai 27 Maret 2019.

’’Sebentar lagi kita sosialisasikan. Kemudian kita laksanakan untuk pendaftaran,’’ kata Ainun usai mengikuti Simposium Nasional Aktuaria di Jakarta.

Dia juga berharap pelaksanaan UTBK bisa digelar pada awal-awal tahun. Ainun juga menuturkan bahwa LTMPT nantinya menangani ujian yang digunakan dalam SBMPTN. Sementara untuk SNMPTN langsung diolah oleh kampus seperti selama ini. Ainun mengatakan LTMPT berkududukan di kantor Kemenristekdikti di Jl M.H. Thamrin Jakarta pusat. (wan/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Mahasiswa PTN Bisa Ikut Tes Dua Kali


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler